Bitung, Beritamanado.com – Sejumlah petugas Dishub Pemkot Bitung di Pos Pemantauan Pencegahan Covid-19 di pintu masuk KEK Sageret dikejutkan dengan riwayat perjalanan salah satu orang yang diperiksa, Selasa (12/05/2020) malam.
Dari informasi, orang yang diperiksa itu terkonfirmasi adalah kapten kapal tanker dan baru sampai dari Malaysia tanggal 10 Mei 2020 namun sudah berkeliaran tanpa melakukan karantina mandiri.
Menurut salah satu petugas Dishub, kapten kapal dengan inisial GP itu dicegat petugas saat akan masuk Kota Bitung usui “belanja” di Manado sekitar pukul 01.15 Wita.
Dan saat dimintai tanda pengenal, GP mengeluarkan surat keterangan berlayar yang menunjukkan dirinya adalah kapten kapal tanker MP Nautica Renggam yang sementara sandar di dermaga PT AKR Coporindo Tbk.
“Saat kami tanya, dia mengaku baru selesai belanja di Manado dan hendak pulang ke kapal,” kata salah satu petugas Dishub yang meminta namanya dirahasiakan.
Kapten kapal itu kemudian diserahkan ke tenaga kesehatan, namun kata dia, petugas kesehatan hanya mengambil data lalu membiarkan pergi menggunakan mobil avansa berwarna merah.
“Di mobil hanya dia (GP,red) dengan seorang sopir rental,” katanya.
PT AKR Berang
Dikonfirmasi soal kapten kapal tanker yang ketahuan belanja tengah malam ke Manado, Kepala Dermaga Terminal PT AKR Coporindo Tbk Kota Bitung, Wahyono mengaku berang.
Menurutnya, hanya koki yang mereka ijinkan untuk turun dari kapal dengan tujuan belanja keperluan dapur sebelum kapal kembali bertolak ke Malaysia.
“Ini sudah melanggar dan kami akan laporkan ke agen kapal. Memang sebelumnya mereka meminta ijin untuk belanja, tapi kami hanya memperbolehkan koki saja. Selain itu tidak boleh,” kata Wahyono.
Ia juga mengaku baru tahu jika sang kapten kapal ikut turun bersama koki ketika didatangi sejumlah awak media untuk melakukan konfirmasi.
“Dari laporan, mereka keluar sekitar pukul 22.15 Wita dan rupanya dia (GP,red) ikut juga turun,” katanya.
Sebagai sanksi kata dia, pihaknya akan meminta kapten kapal dan cruenya melakukan rapid test sebelum meninggalkan dermaga AKR.
“Kalau mereka tidak mau maka kita tidak akan ijinkan untuk berlayar,” katanya.
(abinenobm)