Manado – Tiga setengah tahun memimpin, Gubernur Olly Dondokambey yang didampingi Wagub Steven Kandouw telah berhasil memberi banyak kemajuan bagi Provinsi Sulawesi Utara.
Di bidang infrastruktur, sejumlah proyek provinsi dan proyek strategis nasional sementara dan akan dilaksanakan.
Sebut saja pembangunan Manado Outer Ringroad III Kalasey-Winangun, Palapa Ring di Sangihe, Tol Manado-Bitung, Waduk Kuwil, KEK Bitung, KEK Pariwisata Likupang dan terakhir rencana pembangunan jembatan atas laut Bitung-Lembeh.
Memperjuangkan pembangunan fasilitas infrastruktur tentu saja seorang kepala daerah harus mampu menjalin komunikasi dan koordinasi baik dengan pemerintah pusat yang memiliki anggaran APBN jauh lebih besar dari APBD.
Itu pula yang dilakukan Gubernur Olly Dondokambey yang harus bolak balik Manado-Jakarta berjuang untuk mendapatkan kue pembangunan dari pemerintah pusat.
“Itulah alasan kenapa saya harus bolak-balik Manado-Jakarta. Meskipun program pembangunan sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang, namun seorang gubernur harua pro akrif,” ujar Olly Dondokambey di hadapan ratusan pendeta di sela ibadah ucapan syukur kembali dipercayakan sebagai bendahara umum DPP PDI Perjuangan di Raewaya Villas, Desa Nyambu, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Minggu (11/8/2019) lalu.
Di kesempatan tersebut, Olly Dondokambey menjawab kritik beberapa masyarakat seakan-akan pembangunan di Sulut hanya di Kabupaten Minahasa Utara.
“Bukan mengabaikan daerah lain, namun KEK Pariwisata dijadikan trigger (pelatuk, penggerak). Tidak mungkin KEK disetujui pemerintah pusat kalau dibangun di Minahasa Tenggara atau kabupaten lain,” jelas Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey berharap agar pemerintah kabupaten dan kota mendukung program pembangunan Pemprov Sulut yang mendapatkan dukungan anggaran pemerintah pusat.
“Sehingga pemerintah daerah yang tidak mendukung apalagi terkesan menghambat langsung diambil alih pemerintah pusat termasuk ambil alih tata ruang,” pungkas Dondokambey.
(JerryPalohoon)