Manado – Indonesian Research and Development Internasional (IRDI) menggelar Konferensi Kerjasama Investasi antar Indonesia dengan China.
Kegiatan ini pertama kali di Indonesia dengan 64 orang yang datang mewakili setiap perusahaan dari China, namun disisi lain pihak IRDI sudah tiga kali ke China.
Group China Research and Development Internasional, mengordinir 301 perusahaan besar sementara IRDI baru berupaya menghimpun perusahaan-perusahaan, serta pengusaha-pengusaha di Indonesia yang nanti akan dipasangkan dengan perusahaan China.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Selasa dan Rabu (23-24/5/2017).
Ketua Umum/Chairman IRDI, Dr Desi Albert Mamahit, M.Sc, mengatakan, maksud kegiatan ini diselengarakan agar perusahaan Indonesia mempunyai kerjasama dengan perusahaan China, saling menguntungkan di berbagai bidang yakni, infrastucture, energy, tourism dan agro bisnis.
“Kami ingin melakukan kerjasama di bidang investment cooperation, mendatangkan investor China agar mereka bisa melakukan investasi di Indonesia. Indonesia bisa mendapatkan keuntungan teknologi dari mereka, kemampuan keuangan dan system,” kata Desi Albert Mamahit kepada BeritaManado.com di sela kegiatan.
Lanjut Albert Mamahit, pemerintah sangat merespon dengan baik kegiatan ini. Dibuktikan waktu ke China bulan lalu dihadiri langsung Menteri Bappenas berbicara di Forum. Namun dalam hal ini masih ada masalah di bidang komunikasi antara Indonesia dan China. Pihak ARDI membutuhkan penerjemah yang baik untuk bisa membangun kepercayaan satu dengan lainnya.
“Masyarakat China tidak banyak bisa berbahasa Inggris, namun masyarakat Indonesia banyak tahu bahasa Ingris namun sedikit tahu bahasa China,” terang Desi Albert Mamahit. (YohanesTumengkol)
Manado – Indonesian Research and Development Internasional (IRDI) menggelar Konferensi Kerjasama Investasi antar Indonesia dengan China.
Kegiatan ini pertama kali di Indonesia dengan 64 orang yang datang mewakili setiap perusahaan dari China, namun disisi lain pihak IRDI sudah tiga kali ke China.
Group China Research and Development Internasional, mengordinir 301 perusahaan besar sementara IRDI baru berupaya menghimpun perusahaan-perusahaan, serta pengusaha-pengusaha di Indonesia yang nanti akan dipasangkan dengan perusahaan China.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sintesa Peninsula Hotel Manado, Selasa dan Rabu (23-24/5/2017).
Ketua Umum/Chairman IRDI, Dr Desi Albert Mamahit, M.Sc, mengatakan, maksud kegiatan ini diselengarakan agar perusahaan Indonesia mempunyai kerjasama dengan perusahaan China, saling menguntungkan di berbagai bidang yakni, infrastucture, energy, tourism dan agro bisnis.
“Kami ingin melakukan kerjasama di bidang investment cooperation, mendatangkan investor China agar mereka bisa melakukan investasi di Indonesia. Indonesia bisa mendapatkan keuntungan teknologi dari mereka, kemampuan keuangan dan system,” kata Desi Albert Mamahit kepada BeritaManado.com di sela kegiatan.
Lanjut Albert Mamahit, pemerintah sangat merespon dengan baik kegiatan ini. Dibuktikan waktu ke China bulan lalu dihadiri langsung Menteri Bappenas berbicara di Forum. Namun dalam hal ini masih ada masalah di bidang komunikasi antara Indonesia dan China. Pihak ARDI membutuhkan penerjemah yang baik untuk bisa membangun kepercayaan satu dengan lainnya.
“Masyarakat China tidak banyak bisa berbahasa Inggris, namun masyarakat Indonesia banyak tahu bahasa Ingris namun sedikit tahu bahasa China,” terang Desi Albert Mamahit. (YohanesTumengkol)