TOMOHON – Ternyata hingga umat (7/10), aktivitas gempa vulkanik Gunung Lokon di Sulawesi Utara masih tinggi hingga mencapai 44 kali.
“Aktivitas kegempaan seperti ini menggambarkan suplai energi dari dalam masih terus terjadi dan bisa saja menciptakan sebuah letusan,” ujar staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Warno, Jumat (7/10).
Sebagaimana data pos pengamatan, periode 12 jam selang pukul 00.00 WITA-12.00 WITA terekam dua kali gempa tektonik dan tiga kali gempa tektonik jauh serta enam kali gempa embusan.
Selain itu, frekuensi gempa vulkanik dangkal yang terekam sebanyak 37 kali dan tujuh kali gempa vulkanik dalam.
Untuk amplitudo gempa tektonik jauh yang terekam seismograf sebesar 5-16 milimeter dengan lama gempa 55-125 detik. Sedangkan gempa vulkanik dangkal yang terekam memiliki amplitudo 5-14 milimeter dengan lama gempa 3,5-5 detik. Dan untuk gempa embusan amplitudonya tujuh milimeter dengan lama gempa 12,5 milimeter.
“Secara keseluruhan aktivitas gempa Gunung Lokon masih tinggi,” kata Warno.
Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Lokon semakin sukar ditebak. Sebab di periode enam jam terjadi peningkatan kegempaan dan di periode selanjutnya terjadi penurunan kegempaan.
“Aktivitas kegempaannya mengalami fluktuatif dari waktu ke waktu. Pola letusannya pun semakin sukar diprediksi,” kata Farid.
Namun begitu dikatakan Farid, bila suplai energi dari dalam yang berbentuk gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal tidak dikeluarkan dalam bentuk letusan, kemungkinan akan ada letusan yang besar.
“Karena itu kami akan terus melakukan pengamatan. Mudah-mudahan saja aktivitas yang terjadi ini menuju ke fase normal,” harapnya.(niel)