Tomohon – Sejumlah program yang didengung-dengungkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga sepertinya masih jauh dari harapan. Bahkan sejumlah masyarakat menilai hal tersebut hanya sebatas slogan semata atau lips service.
“Sering sekali kita mendengar dan membaca program-program dari PDAM Tomohon lewat media. Kebanyakan program-program ini untuk peningkatan pelayanan, namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Buktinya, sudah empat hari terakhir ini kami tidak dapat mengkonsumsi air bersih sebagaimana layaknya,” ujar Anggraini T, seorang IRT asal Kakaskasen II.
Bahkan, guna mencukupi kebutuhan air bersih tersebut, dirinya harus rela membeli air di tempat isi ulang. “Dengan sangat terpaksa air untuk mencuci piring dan mandi harus dibeli. Apakah di Tomohon mulai dilanda krisis air bersih? Ke mana bantuan-bantuan yang diberikan baik dari pemerintah pusat dan daerah untuk peningkatan pelayanan air bersih,” ujarnya.
Direktur Utama PDAM Kota Tomohon Jefrri Polii SIK saat dikonfirmasi melalui Kabag Teknik Freddy Tumurang mengatakan, musim kemarau yang melanda adalah salah satu penyebab sehingga debit air mengalami penurunan. “Ya, produksi agak kurang sehingga daerah-daerah tertentu memang menurun dan tidak terlayani secara maksimal,” ungkapnya kepada beritamanado.com.
Dirinya pun membantah dengan keras kalau penyebabnya adalah masalah teknis. “Iya, bukan masalah teknis. Hal ini tak lepas dari musim kemarau. Muda-mudahan masalah ini dapat secepatnya teratasi sehingga para pelanggan tidak lagi mengalami kesulitan,” pungkasnya. (req)
Tomohon – Sejumlah program yang didengung-dengungkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga sepertinya masih jauh dari harapan. Bahkan sejumlah masyarakat menilai hal tersebut hanya sebatas slogan semata atau lips service.
“Sering sekali kita mendengar dan membaca program-program dari PDAM Tomohon lewat media. Kebanyakan program-program ini untuk peningkatan pelayanan, namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Buktinya, sudah empat hari terakhir ini kami tidak dapat mengkonsumsi air bersih sebagaimana layaknya,” ujar Anggraini T, seorang IRT asal Kakaskasen II.
Bahkan, guna mencukupi kebutuhan air bersih tersebut, dirinya harus rela membeli air di tempat isi ulang. “Dengan sangat terpaksa air untuk mencuci piring dan mandi harus dibeli. Apakah di Tomohon mulai dilanda krisis air bersih? Ke mana bantuan-bantuan yang diberikan baik dari pemerintah pusat dan daerah untuk peningkatan pelayanan air bersih,” ujarnya.
Direktur Utama PDAM Kota Tomohon Jefrri Polii SIK saat dikonfirmasi melalui Kabag Teknik Freddy Tumurang mengatakan, musim kemarau yang melanda adalah salah satu penyebab sehingga debit air mengalami penurunan. “Ya, produksi agak kurang sehingga daerah-daerah tertentu memang menurun dan tidak terlayani secara maksimal,” ungkapnya kepada beritamanado.com.
Dirinya pun membantah dengan keras kalau penyebabnya adalah masalah teknis. “Iya, bukan masalah teknis. Hal ini tak lepas dari musim kemarau. Muda-mudahan masalah ini dapat secepatnya teratasi sehingga para pelanggan tidak lagi mengalami kesulitan,” pungkasnya. (req)