Ratahan – Kasak kusuk siapa nantinya kandidat calon bupati dan wakil bupati Mitra yang nantinya ditetapkan masing-masing partai politik pengusung dan juga perorangan terus menuai protes apabila tidak mengakomodir tou Mitra asli.
Aksi penolakan pun terus disurakan rakyat Minahasa Tengggara baik melalui spanduk dan baliho agar Parpol memprioritaskan putera daerah untuk memimpin Mitra lima tahun kedepan. Jika sebelumnya aksi penolakan calon dari luar dialamatakan ke PDIP, belakangan nada serupa juga mengarah ke Partai Golkar selaku partai pemenang Pemilukada Mitra lima tahun silam.
Dimana beredar info, bahwa calon tunggal bupati Mitra 2013-2018 Golkar, yaitu Telly Tjanggulung bakal meminang tou luar Mitra sebagai wakil bupati mendampingi dirinya. Hal ini pun langsung menuai protes keras dari intern partai juga masyarakat yang dengan tegas menolak T2 berpasangan dengan warga luar Mitra, apalagi dengan sesama kaum gander.
“Jika semua ini terjadi, tak hanya penghianatan melainkan pelecehan bagi rakyat Mitra apabila Parpol tidak mengakomodir putera daerah di Pilkada nanti. Dan ini sudah menjadi harga mati, kami tidak mau harga diri Mitra dirusak hanya karena tidak mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Minahasa Tengggara, baik untuk bupati maupun wakil bupati,” tegas Vidy Ngantung.(dul)
Ratahan – Kasak kusuk siapa nantinya kandidat calon bupati dan wakil bupati Mitra yang nantinya ditetapkan masing-masing partai politik pengusung dan juga perorangan terus menuai protes apabila tidak mengakomodir tou Mitra asli.
Aksi penolakan pun terus disurakan rakyat Minahasa Tengggara baik melalui spanduk dan baliho agar Parpol memprioritaskan putera daerah untuk memimpin Mitra lima tahun kedepan. Jika sebelumnya aksi penolakan calon dari luar dialamatakan ke PDIP, belakangan nada serupa juga mengarah ke Partai Golkar selaku partai pemenang Pemilukada Mitra lima tahun silam.
Dimana beredar info, bahwa calon tunggal bupati Mitra 2013-2018 Golkar, yaitu Telly Tjanggulung bakal meminang tou luar Mitra sebagai wakil bupati mendampingi dirinya. Hal ini pun langsung menuai protes keras dari intern partai juga masyarakat yang dengan tegas menolak T2 berpasangan dengan warga luar Mitra, apalagi dengan sesama kaum gander.
“Jika semua ini terjadi, tak hanya penghianatan melainkan pelecehan bagi rakyat Mitra apabila Parpol tidak mengakomodir putera daerah di Pilkada nanti. Dan ini sudah menjadi harga mati, kami tidak mau harga diri Mitra dirusak hanya karena tidak mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Minahasa Tengggara, baik untuk bupati maupun wakil bupati,” tegas Vidy Ngantung.(dul)