Manado — Bertempat di Hotel Aston Manado, Senin (18/3/2019)) kemarin, dilakukan gathering jaringan aktivis mahasiswa Sulawesi Utara bersama Kapolda Sulut Remigius Sigid Tri Hardjanto dan Ketua DPRD Provinsi Sulut yang diwakili Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulut Ferdinand Mewengkang
Risat Sanger selaku penggagas kegiatan tersebut mengungkapkan bila gathering dimaksudkan untuk merespon tentang situasi politik di Sulut terutama menjelang Pilpres.
“Saya melihat bahwa akan proses demokrasi yang berjalan jujur adil ini, akan cedera nantinya pada proses dukungan fanatik. Dalam artian bila nanti ada salah satu kubu yang kalah akan memaksakan proses kehendaknya,” jelasnya.
Risat mengatakan, bila terjadi sengketa Pilpres diharapkan dibawah kedalam hukum positif, hukum murni dalam proses pembuktian jika ada pelanggaran.
“Di Sulut ini kami memfasilitasi aktifis mahasiswa Sulut. Kita berikan ruang mereka untuk berdialog. Sekarang biasanya mereka melakukan aksi di jalan meminta para legislator keluar dan pihak kepolisian kapolda untuk keluar, sekarang mereka ditemui oleh Kapolda dan legislator sulut. Ini forum mereka berdialog tentang situasi pilpres,” ujarnya.
“Saya juga menghimbau mereka memilih sesuai hati nurani dan jangan golput karena itu adalah kerugian. Saya berharap agar mengenali keduanya dan proses programnya, bila nanti ada yang memanfaatkan atau menunggangkan saya himbau aktifis mahasiswa untuk cerdas dan tidak terjebak pada dukungan politik yang semu dan tidak memaksakan kehendak karena itu mencederai demokrasi, jadi serahkan kepada proses hukum yang berlaku,” tambahnya
Sementara itu, Flora Kalalo selaku Dekan Fakultas Hukum yang turut hadir menyampaikan bahwa semua pihak harus mengedapankan supermasi hukum, jadi pemilu dalam bentuk apapun yang akan terjadi sudah ada Undang-undang tentang pemilu.
“Saya pikir sepanjang kita menegakkan hukum tidak ada persoalan di negara ini yang tidak bisa diselesaikan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan terkait money politik agar masyarakat harus diedukasi agar jangan salah pilih.
“Jangan sampai salah pilih, hanya karena uang sedikit kemudian kita meletakkan negara ini lima tahun kedepan kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak kompetibel untuk membawa negara ini kearah yang lebih baik,” pungkasnya.
(***/rds)