Manado, BeritaManado.com — Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara (Sulut) Victor Mailangkay angkat bicara terkait polemik pendirian Museum Holocaust di Tondano, Kabupaten Minahasa.
Victor Mailangkay menegaskan, kehadiran Museum Holocaust justru menjadi simbol monumental untuk mengingatkan publik atas tragedi kelam di Eropa, puluhan tahun silam.
Dengan demikian, kata dia, Museum Holocaust menjadi peringatan agar peristiwa itu tidak terjadi lagi dan setiap negara menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
“Di Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, seyogiannya mendukung dibangun museum-museum peristiwa genosida seperti itu,” tegas Victor.
Tujuannya, kata dia, demi menyadarkan umat manusia betapa kejamnya tragedi genosida yang berawal dari rasa kebencian dan permusuhan.
Apalagi didasari perbedaan suku, agama, ras atau etnis tertentu.
“Justru museum ini mendorong umat manusia khususnya Indonesia, menumbuhkembangkan perilaku toleransi terhadap sesama,” jelas Mailangkay.
Sulut sebagai laboratorium kerukunan telah menunjukan bukti nyata toleransi kepada dunia
Dr Victor Mailangkay SH MH, Wakil Ketua DPRD Sulut
Dia menambahkan, Sulut sebagai laboratorium kerukunan telah menunjukan bukti nyata toleransi kepada dunia.
Itu dengan keberagaman dan hidup berdampingan antara berbagai suku berbeda.
Pun dengan komunitas Yahudi yang sudah ada di bumi nyiur melambai sebelum Indonesia merdeka.
“Dan sampai sekarang kebersamaan ini masih terpupuk subur,” tandasnya.
(Alfrits Semen)
Baca juga:
- Umat Muslim Minahasa Buka Puasa Bersama di Synagogue Yahudi
- Mahasiswa Universitas Darusalam Kunjungi Synagogue Shaar HaShamayim di Tondano
- Kejagung RI Kunjungi Synagogue Tondano
- Museum Holocaust Jadi Polemik, Begini Komentar Tegas Lucky Rumopa
- Peresmian Indonesia Holocaust Museum Bawa Pesan Perdamaian Bagi Dunia