Manado – Pasca aksi bom bunuh diri yang dilancarkan kelompok Teroris Radikal ISIS di Sarinah Jakarta, mendatangkan keperihatinan dari komponen bangsa Indonesia.
Mulai dari komentar mengutuk serta mengecam keras serangan teroris tersebut hingga sejumlah spekulasi pengalihan isue terkait sorotan terhadap kinerja Pemerintahpun bermunculan dikalangan Masyarakat.
Tak hanya di Jakarta, Manado pun kali ini turut meningkatkan kewaspadaanya terhadap kemungkinan adanya serangan teroris.
Saat dimintai tanggapan oleh BeritaManado.com, Pengamat Politik Sulawesi Utara (Sulut), Dr Jhony Peter Lengkong SIP Msi mengatakan kelompok Teroris adalah organisasi yang memiliki tujuan bermuatan politik tertentu.
“Kalau kita melihat Politik Internasional, skenario teroris internasional adalah untuk merongrong kewibawaan pemerintah kita, yang bermuara pada penghancuran NKRI. Kejadian serangan kemarin jelas membawa dampak terganggunya pembangunan ekonomi, yang saat ini sedang bertumbuh, stabilitas Politikpun ikut terpengaruh, sikap yang bijak saat ini adalah para elit politik kita harus meninggalkan terlebih dahulu konflik-konflik internal, saatnya kita bersatu dalam memerangi Teroris,” kata Lengkong saat diwawancarai BeritaManado.com melalui pesan seluler miliknya.
Dirinya juga mengomentari munculnya berbagai spekulasi tentang adanya kemungkinan pengalihan isue dibalik tragedi berdarah tersebut. “Aksi ini pasti direncanakan, pengalihan isue itu jauh dari kemungkinannya. Yang jelas pemerintah juga perlu menyakinkan masyarakat, melalui pengungkapan fakta yang sebenarnya dibalik aksi serangan Teroris, kemarin,” tukasnya.
Disisi berbeda, Asistent Manager Djakarta Comunitty of Generation’s (DCG) Unsrat, Yoseph Marpaung SH turut mengutuk serangan berdarah yang dilakukan ISIS. “Kami mengutuk dan mengecam keras aksi berdarah yang tak bermoral tersebut, Kami juga mengajak Masyarakat untuk tidak takut terhadap ancaman Teroris dengan tetap melakukan aktifitas kita seperti biasanya sesuai dengan bidangnya,” tutur Marpaung seraya meminta Gubernur Jakarta untuk turut bekerja ekstra dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk kemungkinan serangan Teroris. (risat)
Manado – Pasca aksi bom bunuh diri yang dilancarkan kelompok Teroris Radikal ISIS di Sarinah Jakarta, mendatangkan keperihatinan dari komponen bangsa Indonesia.
Mulai dari komentar mengutuk serta mengecam keras serangan teroris tersebut hingga sejumlah spekulasi pengalihan isue terkait sorotan terhadap kinerja Pemerintahpun bermunculan dikalangan Masyarakat.
Tak hanya di Jakarta, Manado pun kali ini turut meningkatkan kewaspadaanya terhadap kemungkinan adanya serangan teroris.
Saat dimintai tanggapan oleh BeritaManado.com, Pengamat Politik Sulawesi Utara (Sulut), Dr Jhony Peter Lengkong SIP Msi mengatakan kelompok Teroris adalah organisasi yang memiliki tujuan bermuatan politik tertentu.
“Kalau kita melihat Politik Internasional, skenario teroris internasional adalah untuk merongrong kewibawaan pemerintah kita, yang bermuara pada penghancuran NKRI. Kejadian serangan kemarin jelas membawa dampak terganggunya pembangunan ekonomi, yang saat ini sedang bertumbuh, stabilitas Politikpun ikut terpengaruh, sikap yang bijak saat ini adalah para elit politik kita harus meninggalkan terlebih dahulu konflik-konflik internal, saatnya kita bersatu dalam memerangi Teroris,” kata Lengkong saat diwawancarai BeritaManado.com melalui pesan seluler miliknya.
Dirinya juga mengomentari munculnya berbagai spekulasi tentang adanya kemungkinan pengalihan isue dibalik tragedi berdarah tersebut. “Aksi ini pasti direncanakan, pengalihan isue itu jauh dari kemungkinannya. Yang jelas pemerintah juga perlu menyakinkan masyarakat, melalui pengungkapan fakta yang sebenarnya dibalik aksi serangan Teroris, kemarin,” tukasnya.
Disisi berbeda, Asistent Manager Djakarta Comunitty of Generation’s (DCG) Unsrat, Yoseph Marpaung SH turut mengutuk serangan berdarah yang dilakukan ISIS. “Kami mengutuk dan mengecam keras aksi berdarah yang tak bermoral tersebut, Kami juga mengajak Masyarakat untuk tidak takut terhadap ancaman Teroris dengan tetap melakukan aktifitas kita seperti biasanya sesuai dengan bidangnya,” tutur Marpaung seraya meminta Gubernur Jakarta untuk turut bekerja ekstra dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk kemungkinan serangan Teroris. (risat)