Manado – Farrand Buyung Papendang yang lahir di Tahuna pada 8 Februari 1993 kini menjadi atlet tinju kebanggaan Sulawesi Utara yang mempertahankan eksistensinya di nasional, terbukti dari statusnya yang merupakan atlet pelatnas sejak 2014 sampai sekarang.
Pertama kali terjun menjadi atlet tinju sejak 2008 di Tahuna dan berlatih di sasana Gelora Boxing Camp Sangihe, Farrand yang akrab disapa Buyung telah meraih sejumlah prestasi, yaitu juara 1 Kejurda di Manado 2008 , juara 2 Wali Kota Tomohon 2008 , juara 1 Kejurnas PPLP di NTT 2009, juara 1 Kejurnas PPLP di Papua Barat 2010 , juara 2 Kejurnas PPLP di Riau 2011 ,juara 1 Mangindaan Cup di Manado 2013 , juara Wakil Presiden Cup di Lahat Sumatera Selatan 2014 , juara 3 Kejurnas Elitmen di Makassar 2014 , juara 2 STE Medan 2014 , juara 3 Presiden Cup Palembang 2015 , juara 3 Sea Games Singapura 2015 ,8 besar kejuaraan Asia Bangkok 2015 , 8 besar pra Olimpic di China 2016, juara 2 PON Jawa Barat 2016, 8 besar kejuaraan asia di Uzbekistan 2017 , juara 3 Ulaanbatar Cup di Mongolia 2017, juara 1 piala Wali Kota Cup di Manado 2017 dan sejumlah prestasi lainnya.
Kepada BeritaManado.com, Buyung pun mengatakan, untuk bisa mendapatkan semua prestasinya itu, dirinya telah mengorbankan banyak hal demi berlatih keras, misalnya masa bermain bersama teman-teman sebaya.
“Untuk bisa meraih cita-cita memang tidak mudah. Saya tahu saya harus kerja keras dan memberi semua tenaga, pikiran dan tekad yang saya miliki. Jadi sangat bersyukur bisa ada sampai saat ini dan pasti akan terus bekerja keras, setidaknya masa muda saya dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat,” ujar Buyung.
Lanjut Buyung yang kini merupakan salah satu atlet di Sasana Sario Boxing Camp binaan Kombes Pol Hisar Siallagan, dengan menjadi bagian dari Pelatnas dan membawa nama Sulut, dirinya tentu bertanggungjawab memberi yang terbaik serta mengangkat nama olahraga tinju dikancah nasional maupun internasional.
“Saya akan terus berlatih dan membuat sasana serta daerah saya bangga dengan bertahan di Pelatnas juga memberi prestasi. Perhatian dari banyak pihak tentu kami perlukan sebagai motivasi untuk terus berkarya, bantu kami yang masih terus mengejar prestasi dibidang tinju,” tambahnya. (srisurya)
Manado – Farrand Buyung Papendang yang lahir di Tahuna pada 8 Februari 1993 kini menjadi atlet tinju kebanggaan Sulawesi Utara yang mempertahankan eksistensinya di nasional, terbukti dari statusnya yang merupakan atlet pelatnas sejak 2014 sampai sekarang.
Pertama kali terjun menjadi atlet tinju sejak 2008 di Tahuna dan berlatih di sasana Gelora Boxing Camp Sangihe, Farrand yang akrab disapa Buyung telah meraih sejumlah prestasi, yaitu juara 1 Kejurda di Manado 2008 , juara 2 Wali Kota Tomohon 2008 , juara 1 Kejurnas PPLP di NTT 2009, juara 1 Kejurnas PPLP di Papua Barat 2010 , juara 2 Kejurnas PPLP di Riau 2011 ,juara 1 Mangindaan Cup di Manado 2013 , juara Wakil Presiden Cup di Lahat Sumatera Selatan 2014 , juara 3 Kejurnas Elitmen di Makassar 2014 , juara 2 STE Medan 2014 , juara 3 Presiden Cup Palembang 2015 , juara 3 Sea Games Singapura 2015 ,8 besar kejuaraan Asia Bangkok 2015 , 8 besar pra Olimpic di China 2016, juara 2 PON Jawa Barat 2016, 8 besar kejuaraan asia di Uzbekistan 2017 , juara 3 Ulaanbatar Cup di Mongolia 2017, juara 1 piala Wali Kota Cup di Manado 2017 dan sejumlah prestasi lainnya.
Kepada BeritaManado.com, Buyung pun mengatakan, untuk bisa mendapatkan semua prestasinya itu, dirinya telah mengorbankan banyak hal demi berlatih keras, misalnya masa bermain bersama teman-teman sebaya.
“Untuk bisa meraih cita-cita memang tidak mudah. Saya tahu saya harus kerja keras dan memberi semua tenaga, pikiran dan tekad yang saya miliki. Jadi sangat bersyukur bisa ada sampai saat ini dan pasti akan terus bekerja keras, setidaknya masa muda saya dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat,” ujar Buyung.
Lanjut Buyung yang kini merupakan salah satu atlet di Sasana Sario Boxing Camp binaan Kombes Pol Hisar Siallagan, dengan menjadi bagian dari Pelatnas dan membawa nama Sulut, dirinya tentu bertanggungjawab memberi yang terbaik serta mengangkat nama olahraga tinju dikancah nasional maupun internasional.
“Saya akan terus berlatih dan membuat sasana serta daerah saya bangga dengan bertahan di Pelatnas juga memberi prestasi. Perhatian dari banyak pihak tentu kami perlukan sebagai motivasi untuk terus berkarya, bantu kami yang masih terus mengejar prestasi dibidang tinju,” tambahnya. (srisurya)