Manado — Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan KGPM, Gembala Francky Londa, STh, MA, menegaskan aksi pemboman gereja bukan fenomena baru di Tanah Air, karenanya hal ini sangat memiriskan dan memprihatinkan.
“Gereja bersama semua agama dan seluruh elemen bangsa ini harus serius mengurai akar-akar masalah radikalisme dan terorisme yang terus menghantui eksistensi bangsa ini,” tegas Francky Londa kepada BeritaManado.com, Minggu (13/05/2018).
Francky Londa menjelaskan, solidaritas dan soliditas bergereja harus direvitalisasi. Saatnya gereja-gereja keluar dari comfort zone-nya masing-masing. Gereja terpanggil untuk menghidupkan dan menghidupi spirit oikumene dan spirit kebangsaan secara kolektif.
“Gereja harus makin tekun berdoa bagi perdamaian dunia, penegakan keadilan sosial dan kesetaraan umat manusia,” katanya.
Doakan terus Pemerintah dan semua lembaga resmi terkait termasuk POLRI, TNI, juga lembaga legislatif dan yudikatif untuk sungguh-sungguh berupaya memberantas segala bentuk rongrongan dan ancaman serta tindakan radikalisme dan terorisme.
(jones)
Manado — Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan KGPM, Gembala Francky Londa, STh, MA, menegaskan aksi pemboman gereja bukan fenomena baru di Tanah Air, karenanya hal ini sangat memiriskan dan memprihatinkan.
“Gereja bersama semua agama dan seluruh elemen bangsa ini harus serius mengurai akar-akar masalah radikalisme dan terorisme yang terus menghantui eksistensi bangsa ini,” tegas Francky Londa kepada BeritaManado.com, Minggu (13/05/2018).
Francky Londa menjelaskan, solidaritas dan soliditas bergereja harus direvitalisasi. Saatnya gereja-gereja keluar dari comfort zone-nya masing-masing. Gereja terpanggil untuk menghidupkan dan menghidupi spirit oikumene dan spirit kebangsaan secara kolektif.
“Gereja harus makin tekun berdoa bagi perdamaian dunia, penegakan keadilan sosial dan kesetaraan umat manusia,” katanya.
Doakan terus Pemerintah dan semua lembaga resmi terkait termasuk POLRI, TNI, juga lembaga legislatif dan yudikatif untuk sungguh-sungguh berupaya memberantas segala bentuk rongrongan dan ancaman serta tindakan radikalisme dan terorisme.
(jones)