Manado – Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengakui teknologi dan kapasitas Jepang lebih maju dalam penanggulangan bencana. Untuk itu sepantasnya pemerintah RI belajar dan menggali pengalaman dari Jepang.
Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang mewakili pemerintah RI dala pelaksanaan seminar gabungan penanggulangan bencana Indonesia-Jepang di hotel Lion Manado.
“Kita harus akui Jepang lebih maju teknologi dan kapasitas penanggulangan bencana karena berpengalaman dalam penanggulangan bencana. Itu yang perlu kita pelajari karena simulasi-simulasi yang menarik yang perlu kita lakukan sama seperti yang mereka lakukan,” ujar mantan Walikota Bitung ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain belajar tentang pengalaman-pengalaman jepang mengenai penanggulangan bencana, dalam seminar ini juga diminta agar Indonesia bisa mengikuti budaya dalam menghadapi bencana.
Dia menambahkan, bagaimana bisa memahami sifat-sifat gunung berapi dan bagaimana kita harus menghindar akibat dari bencana terlebih khusus gunung berapi saat meletus. (jrp)
Manado – Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengakui teknologi dan kapasitas Jepang lebih maju dalam penanggulangan bencana. Untuk itu sepantasnya pemerintah RI belajar dan menggali pengalaman dari Jepang.
Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang mewakili pemerintah RI dala pelaksanaan seminar gabungan penanggulangan bencana Indonesia-Jepang di hotel Lion Manado.
“Kita harus akui Jepang lebih maju teknologi dan kapasitas penanggulangan bencana karena berpengalaman dalam penanggulangan bencana. Itu yang perlu kita pelajari karena simulasi-simulasi yang menarik yang perlu kita lakukan sama seperti yang mereka lakukan,” ujar mantan Walikota Bitung ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain belajar tentang pengalaman-pengalaman jepang mengenai penanggulangan bencana, dalam seminar ini juga diminta agar Indonesia bisa mengikuti budaya dalam menghadapi bencana.
Dia menambahkan, bagaimana bisa memahami sifat-sifat gunung berapi dan bagaimana kita harus menghindar akibat dari bencana terlebih khusus gunung berapi saat meletus. (jrp)