Manado – Menjadi Runner Up 1 di ajang bergengsi pemilihan Keke Minahasa Utara pada 10-12 November 2016 lalu tak membuat Anastasya Meyva Lensun atau Tasya meninggalkan kewajibannya sebagai seorang anak di dalam rumah.
Gadis cantik kelahiran Lembean, 13 Agustus 1998 ini rajin membantu orang tuanya, seperti bersih-bersih rumah, memasak, mencuci pakaian, sampai mengangkat air dari sumber mata air dengan galon dan mencari kayu bakar di perkebunan sekitar rumahnya.
Kepada BeritaManado.com, Tasya mengaku tidak malu melakukan pekerjaan tersebut, tapi ada kebanggaan saat bisa membantu orang tua.
“Tidak malu dan tidak punya alasan untuk malu.Apalagi itu kan untuk membantu orang tua. Lagipula, saat ini baru itu yang bisa dilakukan untuk orang tua fan saya sendiri sudah terbiasa,” ujar Tasya.
Alumni SMA Negeri 1 Airmadidi ini pun bolak-balik Manado-Wangurer dengan motor besarnya untuk mengejar salah satu cita-citanya di bidang entertainment.
Meski memiliki hobi motor besar, tapi Tasya juga tidak melupakan pesan orang tuanya untuk mengutamakan pendidikan, sehingga tahun ini dirinya berencana melanjutkan pendidikannya demi menjadi seorang kontraktor.
“Kalau motor besar itu sudah bagian dari hidup sehari-hari. Kemana saja selalu dengan motor besar saya itu. Tapi pendidikan tetap penting, tahun ini rencananya akan lanjut kuliah di jurusan teknik biar bisa jadi kontraktor,” tambahnya. (srisurya)
Manado – Menjadi Runner Up 1 di ajang bergengsi pemilihan Keke Minahasa Utara pada 10-12 November 2016 lalu tak membuat Anastasya Meyva Lensun atau Tasya meninggalkan kewajibannya sebagai seorang anak di dalam rumah.
Gadis cantik kelahiran Lembean, 13 Agustus 1998 ini rajin membantu orang tuanya, seperti bersih-bersih rumah, memasak, mencuci pakaian, sampai mengangkat air dari sumber mata air dengan galon dan mencari kayu bakar di perkebunan sekitar rumahnya.
Kepada BeritaManado.com, Tasya mengaku tidak malu melakukan pekerjaan tersebut, tapi ada kebanggaan saat bisa membantu orang tua.
“Tidak malu dan tidak punya alasan untuk malu.Apalagi itu kan untuk membantu orang tua. Lagipula, saat ini baru itu yang bisa dilakukan untuk orang tua fan saya sendiri sudah terbiasa,” ujar Tasya.
Alumni SMA Negeri 1 Airmadidi ini pun bolak-balik Manado-Wangurer dengan motor besarnya untuk mengejar salah satu cita-citanya di bidang entertainment.
Meski memiliki hobi motor besar, tapi Tasya juga tidak melupakan pesan orang tuanya untuk mengutamakan pendidikan, sehingga tahun ini dirinya berencana melanjutkan pendidikannya demi menjadi seorang kontraktor.
“Kalau motor besar itu sudah bagian dari hidup sehari-hari. Kemana saja selalu dengan motor besar saya itu. Tapi pendidikan tetap penting, tahun ini rencananya akan lanjut kuliah di jurusan teknik biar bisa jadi kontraktor,” tambahnya. (srisurya)