Minut, BeritaManado.com – Likupang Raya, sebutan untuk wilayah pesisir yang mencakup Kecamatan Likupang Timur, Likupang Barat, Likupang Selatan dan Wori, sudah lama tak disentuh pembangunan.
Penetapan Likupang sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) oleh pemerintah pusat menjadi moment bagi Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda untuk memacuh pembangunan di wilayah tersebut.
Ada beberapa keinginan Bupati Joune Ganda untuk direalisasikan di Likupang.
Diantaranya, pembangunan dermaga di kepulauan termasuk memanfaatkan dua kapal dari Kementerian Perhubungan sehingga bisa ada konektivitas antar pulau, dan satu kapal berkapasitas sampai 70 orang akan dijadikan rumah sakit (RS) terapung.
“Kendala yang dihadapi seperti kurangnya mobilitas masyarakat antar pulau karena kurangnya dermaga yang ada juga menghadirkan rumah sakit terapung yang dapat melayani masyarakat litas kepualauan di Minut,” ujar Joune Ganda saat melakukan pertemuan dengan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) dan perwakilan wilayah se-GMIM, Rabu (6/10/2021) malam di Hotel Casabaio, Likupang Timur.
Pertemuan tersebut menghadirkan Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina dan Walikota Bitung Maurits Mantiri, serta Direktur PT Meares Soputan Mining (MSM) selaku Ketua Yayasan GMIM Wenas David Sompie.
Bupati Joune Ganda turut memperkenalkan langsung kabupaten Minahasa Utara, mulai dari adanya DPSP Likupang, dimana ini memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat di sisi infrastruktur dan pengembangan daerah.
Minahasa Utara juga memiliki KEK Likupang yang dikelola oleh PT Minahasa Permai Resort Development yang diharapkan bisa mengangkat nama Minut ke dunia internasional.
Di sisi lain, Joune Ganda berkomitmen untuk membangun rumah-rumah ibadah termasuk gereja.
“Saya juga beberapa waktu lalu dipercayakan sebagai pembina remaja di Jemaat Imanuel Kaima dan ketua Umum Panitia Rapat Konsultasi Remaja Sinode GMIM, saya berkerinduan memberi diri dalam pelayanan di remaja karena saya pernah dipercayakan sebagai penatua remaja,” ujarnya.
(Finda Muhtar)