Amurang, BeritaManado — Pada Minggu (23/9/2018) dilaksanakan peresmian Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Jemaat Yerusalem di Desa Tumpaan Baru Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Ibadah dipimpin oleh Wakil Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Bidang Pelsus dan Pekerja GMIM, Pendeta Jois Sondakh, MTh. Sekaligus dengan penerimaan/pelantikan, Pendeta Allvia Grace Sumual, STh.
Dalam Firman Tuhan kepada Jemaat Yerusalem, berkata dalam praktik nyata, tidak dibenarkan membedakan orang berdasarkan ras atau warna kulit maupun status sosial.
“Dihadapan Tuhan, semua orang adalah sama, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Alangkah indahnya jika semua orang percaya hidup bersama, berdampingan satu dengan yang lain, hidup dalam kesatuan dan dalam ikatan kasih Yesus Kristus,” kata Pendeta Jois Sondakh.
Sekretaris BPMJ GMIM Eben Haezer Tumpaan Satu Hansye Mintalangi, SH membacakan secara resmi Surat Keputusan (SK) berdirinya Gereja disaksikan oleh masyarakat, pemerintah dan Jemaat.
“Sebelumnya telah di bentuk Panitia Pembangunan dengan Ketua Berty Pangkey. Beserta Panitia Pemekaran, Ketua Drs Lexi Memah. Dengan jumlah 4 Kolom,” kata Donald Rewah, salah seorang anggota jemaat Yerusalem.
Dalam Peresmian tersebut selubung Gereja dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili oleh, dr. Jemmy Lampus, M.Kes.
Tampak hadir pula Bupati Minsel yang diwakili oleh Decky Tuwo, S.Sos. M.Si, dan Camat Tumpaan, Jimmy Tumiwa. S.Sos.
“Terima kasih kepada ibu Pendeta Jois Sondakh, Badan Pekerja Majelis Sinode yang boleh memberikan nasihat iman dalam perenungan Alkitab,” pungkas Donald Rewah.
(***/TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Pada Minggu (23/9/2018) dilaksanakan peresmian Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Jemaat Yerusalem di Desa Tumpaan Baru Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Ibadah dipimpin oleh Wakil Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Bidang Pelsus dan Pekerja GMIM, Pendeta Jois Sondakh, MTh. Sekaligus dengan penerimaan/pelantikan, Pendeta Allvia Grace Sumual, STh.
Dalam Firman Tuhan kepada Jemaat Yerusalem, berkata dalam praktik nyata, tidak dibenarkan membedakan orang berdasarkan ras atau warna kulit maupun status sosial.
“Dihadapan Tuhan, semua orang adalah sama, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Alangkah indahnya jika semua orang percaya hidup bersama, berdampingan satu dengan yang lain, hidup dalam kesatuan dan dalam ikatan kasih Yesus Kristus,” kata Pendeta Jois Sondakh.
Sekretaris BPMJ GMIM Eben Haezer Tumpaan Satu Hansye Mintalangi, SH membacakan secara resmi Surat Keputusan (SK) berdirinya Gereja disaksikan oleh masyarakat, pemerintah dan Jemaat.
“Sebelumnya telah di bentuk Panitia Pembangunan dengan Ketua Berty Pangkey. Beserta Panitia Pemekaran, Ketua Drs Lexi Memah. Dengan jumlah 4 Kolom,” kata Donald Rewah, salah seorang anggota jemaat Yerusalem.
Dalam Peresmian tersebut selubung Gereja dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili oleh, dr. Jemmy Lampus, M.Kes.
Tampak hadir pula Bupati Minsel yang diwakili oleh Decky Tuwo, S.Sos. M.Si, dan Camat Tumpaan, Jimmy Tumiwa. S.Sos.
“Terima kasih kepada ibu Pendeta Jois Sondakh, Badan Pekerja Majelis Sinode yang boleh memberikan nasihat iman dalam perenungan Alkitab,” pungkas Donald Rewah.
(***/TamuraWatung)