Langowan, BeritaManado.com — Minggu (24/5/2020) Gereja Katolik memperingati dan merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-54 yang mengangkat tema “Hidup Menjadi Cerita, Menjahit Kembali Yang Putus dan Terbelah”.
Tema itu diserukan oleh Paus Fransiskus kepada seluruh umat Katolik di dunia yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Untuk merefleksikannya, umat Katolik Paroki St. Petrus Langowan juga diajak untuk menjadi bagian dari cerita kehidupan yang dapat membawa kebaikan kepada banyak orang.
Dalam perayaan ekaristi Minggu Paskah VII, Pastor Paroki St. Petrus Langowan Noldy Karamoy Pr dalam khotbahnya mengatakan bahwa refleksi paling mendasar yang perlu dilakukan umat sehubungan dengan pesan Bapa Suci terkait Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-54 yaitu bertanya kepada diri sendiri.
“Dalam refleksi batin, seseorang perlu bertanya sudahkah dirinya menjadi berkat bagi orang lain disekitar tempat tinggal, lingkungan kerja dan lain sebagainya? Jika kita dapati ada hal-hal yang mengganggu bahkan merusak relasi, maka kita harus berinisiatif untuk menjahit kembali lembaran kehidupan yang putus dan terbelah,” ungkap Pastor Noldy Karamoy.
Ditambahkannya, dalam kehidupan sehari-hari, orang Katolik harus menjadi selembar ‘kertas’ yang dapat dituangkan tulisan-tulisan kehidupan sehingga menjadi sebuah cerita yang baik, bukan saja hanya untuk didengar, namun juga diihidupkan.
“Mari kita menghidupkan pesan Bapa Suci dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi cerita yang baik bagi semua orang dan bukan sebaliknya. Terlebih di masa Pandemi COVID-19 ini, ada begitu banyak orang yang merasa terasingkan. Inilah waktu kita untuk menjadi cerita yang baik bagi mereka yang membutuhkan keikhlasan hati sebagai sesama,” kata Karamoy.
(Frangki Wullur)