Manado – Laskar Manguni Indonesia (LMI) dideklarasikan pada Selasa 3/5/2016 di Sulawesi Utara (Sulut).
Kelahiran LMI karena tuntutan zaman, dimana waktu itu terlihat Indonesia mulai retak kenasionalisan dengan banyaknya paham radikalisme dan terorisme bermunculan.
Hal itu disampaikan langsung Tonaas Nusantara Farry Malonda, saat mengawali sambutan pada Rapat kerja nasional (Rakernas) pertama LMI di Graha Gubernur Sulut.
Dirinya mengungkaplan LMI selalu berada di garda terdepan untuk mempertahankan Indonesia dengan semangat persatuan dan kesatuan.
“Kami sudah ada di 18 provinsi dan 78 di Kabupaten/kota. LMI memang baru seumur jagung namun kami sudah hadir hampir di berapa negara yang ada Tou Kawanua (Orang Minahasa). Saya harap masyarakat mendukung LMI yang ada di Sulut,” kata Farry Malonda, Sabtu (7/4/2018).
Sementara itu, Kapolda Sulut diwakili Karo Rena Polda Sulut Kombes Pol Sambodo Purnomo, menyampaikan saat ini di Sulut sedang memasuki tahap Pilkada dan kontestasi pasangan Capres dan Cawapres.
Momentun ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan membuat berita hoax.
“Akhir-akhir ini kita sangat diserang dengan hoax dan politik identitas, padahal itu semua tidaklah benar. Karena itu kami selaku kepolisian bertindak cepat untuk memberantas hoax tersebut dengan mengajak semua elemen masyarakat. Terakhir saya ucapkan terima kasih buat LMI yang selalu menjaga Kamtibmas,” ujar Sambodo Purnomo.
Turut hadir, Gubernur Sulut Olly Dodokambey yang diwakili Assisten Satu Edison Humiang, perwakilan dari Kodam XIII Merdeka Kolonel Inf Jimry Marunduh dan Forkopimda.
(Anes Tumengkol)