Manado, BeritaManado.com — Disaksikan lewat siaran langsung YouTube oleh seluruh pengurus LMI yang ada di banyak provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, hingga pengurus LMI di luar negeri seperti di 29 negara bagian di Amerika Serikat dan Jepang, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Manguni Indonesia (LMI) periode 2020-2025 resmi dilantik.
Pelantikan tersebut dipimpin oleh Ketua Umum DPP LMI Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw STh di M-Icon Manado, Sabtu (12/12/2020).
Dalam pelantikan tersebut, diawali dengan pembacaan Kode Etik dan Ikrar LMI ini, di mana Pdt Hanny Pantouw didampingi Forkopimda Sulut dan Dewan Penasehat DPP LMI.
Usai pelantikan, agenda dilanjutkan dengan perayaan natal keluarga besar LMI.
Tahun ini, perayaan natal pun dilaksanakan berbeda karena mematuhi protokol kesehatan, di mana yang hadir dalam lokasi pelaksaan acara dibatasi, sementara lainnya menyaksikan lewat siaran langsung di YouTube.
Tonaas Wangko Hanny Pantouw pun menegaskan, dengan resmi dilantiknya DPP LMI, maka kedepan, LMI harus bisa membuktikan bahwa ormas terbesar di Indonesia ini punya komitmen jelas dan dengan serius menjalankannya hingga LMI akan makin besar tapi juga makin menjadi saluran berkat.
“LMI tidak akan menjadi ormas pelantikan, yang mana setelah pelantikan tidak bekerja apa-apa. Tapi sebaliknya LMI akan menjadi ormas yang aktif, bahkan orang-orang yang ingin bekerja diajak bergabung,” ujar Hanny Pantouw.
Diketahui, LMI memiliki setidaknya 12 departemen diluar organisasi sayap yang mulai tahun depan dan tahun selanjutnya, minimal masing-masing departemen melaksanakan 3 kegiatan yang berdampak bagi masyarakat sesuai dengan bidangnya.
“Contohnya, kalau pemuda olahraga ada kegiatan kejuaraan futsal, catur begitu juga kegiatan yang lain sesuai fungsi mereka,” kata Tonaas Wangko.
LMI pun ditegaskan Hanny Pantouw akan menjadi ormas pendingin jika ada potensi konflik di tengah masyarakat.
Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan tetap membangun sinergitas bersama pemerintah, tokoh agama dan masyarakat serta TNI dan Polri.
“LMI akan kita bangun menjadi ormas yang inteleknya terjamin, integritasnya ada, agar menjadi ormas pendingin. Kita menjadi alat pendingin di tengah potensi konflik baik di Sulawesi Utara maupun di Indonesia. Ini yang menjadi komitmen LMI,” ucap Hanny.
Di akhir wawancara, Pdt Hanny Pantouw mengatakan, LMI memiliki spirit mengawal Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan toleransi antar agama, suku, etnis, ras dan golongan.
“LMI all out mendukung pemerintah yang sah dan TNI Polri. Bahkan kita akan mendorong agar bersikap tegas, baik pada oknum, kelompok, kaum intoleran, radikalisme, terorisme dan pemerintah tidak boleh ragu hadapi mereka, karena kalo dibiarkan ada kesan terjadi pembenaran bahwa mereka yang betul, dan seolah-olah mereka yang banyak mempengaruhi, sedangkan mereka yang paling minoritas yang ada di Indonesia, ini baik dari suku dan agama apapun bahkan dari muslim sendiri pun berharap negara ini tetap aman, tetap NKRI, tetap Pancasila. Intinya bagi LMI, Pancasila, NKRI dan toleransi harga mati, selalu jadi garda terdepan membela dan siap mati demi itu semua,” tandas Pdt Hanny.
(***/srisurya)