MANADO – Putra Sulut, Yaakov Baruch mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia dalam sebuah kegiatan Interfaith Internasional yang diadakan di Kota New York dan Kota New Jersey.
Kegiatan bertujuan untuk melatih para delegasi yang berasal dari Israel, Palestina, Nigeria, Mesir, Pakistan dan Indonesia tentang bagaimana cara mencegah dan mengatasi konfilk atas nama agama yang sering terjadi belakangan ini di negara-negara asal dari para delegasi.
“Selama mengikuti kegiatan ini, kami para delegasi dibekali berbagai pemahaman tentang agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam dari para tokoh agama Internasional,” jelas Yaakov Baruch kepada BeritaManado.com.
Selain itu, para peserta diberikan beberapa isu penting seperti emansipasi wanita ditinjau dari sudut pandang ketiga agama tersebut dan tentang hak asasi manusia.
“Kami juga mendapat pelatihan khusus tentang bagaimana memberantas radikalisasi dalam setiap agama yang ada. Materi diberikan secara khusus oleh para pakar dibidangnya,” ungkap Yaakov Baruch menambahkan.
Selama mengikuti kegiatam para peserta diajak untuk mengunjungi situs-situs religius yang ada di New York dan sekitarnya untuk menambah wawasan para peserta program tersebut,
Pada kesempatan tersebut, Yaakov Baruch mewakili Indonesia diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kerukunan agama yang ada di Sulut dan Indonesia pada umumnya. (***/rds)
MANADO – Putra Sulut, Yaakov Baruch mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia dalam sebuah kegiatan Interfaith Internasional yang diadakan di Kota New York dan Kota New Jersey.
Kegiatan bertujuan untuk melatih para delegasi yang berasal dari Israel, Palestina, Nigeria, Mesir, Pakistan dan Indonesia tentang bagaimana cara mencegah dan mengatasi konfilk atas nama agama yang sering terjadi belakangan ini di negara-negara asal dari para delegasi.
“Selama mengikuti kegiatan ini, kami para delegasi dibekali berbagai pemahaman tentang agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam dari para tokoh agama Internasional,” jelas Yaakov Baruch kepada BeritaManado.com.
Selain itu, para peserta diberikan beberapa isu penting seperti emansipasi wanita ditinjau dari sudut pandang ketiga agama tersebut dan tentang hak asasi manusia.
“Kami juga mendapat pelatihan khusus tentang bagaimana memberantas radikalisasi dalam setiap agama yang ada. Materi diberikan secara khusus oleh para pakar dibidangnya,” ungkap Yaakov Baruch menambahkan.
Selama mengikuti kegiatam para peserta diajak untuk mengunjungi situs-situs religius yang ada di New York dan sekitarnya untuk menambah wawasan para peserta program tersebut,
Pada kesempatan tersebut, Yaakov Baruch mewakili Indonesia diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kerukunan agama yang ada di Sulut dan Indonesia pada umumnya. (***/rds)