Amurang—Proyek jalan Kilometer 4 hingga 7 di jalan Trans Amurang-Touluaan disorot. Pasalnya, pekerjaan diduga tidak sesuai bestek. Lebih para lagi, proyek yang dikerjakan tak ada pengawasan dari instansi terkait. Akibatnya, banyak pengendara roda dua dan empat mengeluh.
Decky Tumanken, pengendara asal Desa Ranoketang Tua Kecamatan Amurang mengatakan, kalau proyek tersebut sepertinya dikerjakan asal-asalan.
‘’Kenapa saya katakan demikian, karena memang hal diatas sudah terlihat bagaimana pekerjaannya. Bahkan, kontraktornya seperti tak mau melakukan kontak dengan warga dalam hal ini pengguna jalan tersebut,’’ kata Tumanken.
Lanjut Tumanken, bahwa saya yang setiap hari melewati jalan ini, melihat perkembangan dan pekerjaannya. Dan sangat ganjal kalau ternyata banyak yang tidak beres dalam pekerjaannya.
‘’Seperti, kondisi proyek tersebut hanya asal-asalan. Termasuk, jalan yang sebelumnya rusak hanya ditambal. Padahal, jalan Provinsi Sulawesi Utara paling rusak adalah Jalan Trans Amurang-Touluaan. Tapi, kami warga tak bisa berbuat apa-apa,’’ tukasnya.
Menurutnya lagi, harusnya SKPD terkait seperti Dinas PU Provinsi Sulut harus berada di lokasi. Namun pada kenyataannya, hal diatas tak dilakukan.
‘’Usulnya, supaya inspektorat Provinsi Sulut turun tangan. Dan tentunya memeriksa pekerjaannya,’’ ungkap Tumanken, sambil berharap jalan Trans Amurang-Touluaan harus dibuat sebaik mungkin. Sebab, jalan tersebut sudah bertahun-tahun lamanya tak dikerjakan. (and)
Amurang—Proyek jalan Kilometer 4 hingga 7 di jalan Trans Amurang-Touluaan disorot. Pasalnya, pekerjaan diduga tidak sesuai bestek. Lebih para lagi, proyek yang dikerjakan tak ada pengawasan dari instansi terkait. Akibatnya, banyak pengendara roda dua dan empat mengeluh.
Decky Tumanken, pengendara asal Desa Ranoketang Tua Kecamatan Amurang mengatakan, kalau proyek tersebut sepertinya dikerjakan asal-asalan.
‘’Kenapa saya katakan demikian, karena memang hal diatas sudah terlihat bagaimana pekerjaannya. Bahkan, kontraktornya seperti tak mau melakukan kontak dengan warga dalam hal ini pengguna jalan tersebut,’’ kata Tumanken.
Lanjut Tumanken, bahwa saya yang setiap hari melewati jalan ini, melihat perkembangan dan pekerjaannya. Dan sangat ganjal kalau ternyata banyak yang tidak beres dalam pekerjaannya.
‘’Seperti, kondisi proyek tersebut hanya asal-asalan. Termasuk, jalan yang sebelumnya rusak hanya ditambal. Padahal, jalan Provinsi Sulawesi Utara paling rusak adalah Jalan Trans Amurang-Touluaan. Tapi, kami warga tak bisa berbuat apa-apa,’’ tukasnya.
Menurutnya lagi, harusnya SKPD terkait seperti Dinas PU Provinsi Sulut harus berada di lokasi. Namun pada kenyataannya, hal diatas tak dilakukan.
‘’Usulnya, supaya inspektorat Provinsi Sulut turun tangan. Dan tentunya memeriksa pekerjaannya,’’ ungkap Tumanken, sambil berharap jalan Trans Amurang-Touluaan harus dibuat sebaik mungkin. Sebab, jalan tersebut sudah bertahun-tahun lamanya tak dikerjakan. (and)