KOTAMOBAGU, beritamanado.com – Pandemi COVID-19 memukul telak pelaku usaha kedai kopi di Kotamobagu. Apalagi di awal-awal. Penghasilan mereka terseret jauh karena ada kebijakan dari pemerintah soal jam operasi yang dibatasi.
Namun, sekarang Pemerintah Kotamobagu mulai memberi kelonggaran agar pemulihan ekonomi bisa berangsur dilakukan dengan tetap memerhatikan Protokol Kesehatan (ProKes) ketat.
Pengusaha kedai kopi menyambut baik.
Salah satunya Kedai Kopi Jarod yang terletak di Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur.
Virgiawan Mandar, pemilik Kedai Kopi Jarod mengaku usahanya mulai bergeliat lagi. pengunjung ramai lagi.
“Karena makin ramai, pengaturan tempat duduk diatur lagi. Biar pengunjung ada jarak. Yang belum minum kopi, kami minta tetap menggunakan masker. Kami siapkan juga untuk tempat cuci tangan,” beber Virgiawan, Selasa (27/10/2020).
Dia bersyukur pemerintah sudah mengizinkan lagi tempat usaha dibuka. Agar tidak melanggar prokes dan terlibat juga dalam upaya pencegahan COVID-19, pengunjung dan karyawan sama-sama dimintanya untuk taat.
“Paling banyak yang ngumpul minum kopi di sini wartawan, mahasiswa, pejabatn dan komunitas-komunitas yang paham soal protokol kesehatan. Jadi tidak sulit untuk kami mengingatkan,” katanya.
Kedai Kopi Jarod yang sudah berdiri sejak tahun 2011 ini tak banyak menu disediakan, tapi pelanggan dan penikmatnya banyak. Tampailannya pun sederhana.
Di sini hanya ada kopi susu, kopi hitam Kotamobagu, kacang dan mi instant. “Target kita kan komunitas menengah ke bawah. Menu itu sudah cukup dan memang itu disukai,” pungkasnya.
(RensaBambuena)