Manado – Kekisruan yang terjadi di jalan Sudirman yang menyebabkan 32 warga mengalami cedera yang diduga dilatarbelakangi arogansi pihak Kepolisian, tampaknya akan berbuntut panjang.
Pasalnya, warga korban kekerasaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum polisi tersebut terjadi setelah rombongan peserta aksi demo yang merupakan massa pendukung pasangan Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud menggelar aksi di depan Kantor KPU Manado, Jumat pekan lalu terjadi insiden antara pihak kepolisian dan warga saat hendak melintas di ruas jalan Sudirman.
“Harusnya jika di jalan tidak tertib, polisi wajib memberikan teguran, bukannya langsung melakukan pemukulan. Selama ini polisi meminta kami untuk tidak anarkis saat melakukan aksi demo. Tapi disaat menjaga komitmen itu, malah polisi yang dengan arogannya bertindak anarkis kepada massa peserta aksi,” ujar Yudistira Nusrin dan Ruby Rumpesak, koordinator aksi damai tersebut.
Yudistira dan Ruby yang dikenal aktif menuarakan ketidak adilan yang diterima pasangan Imba-Boby menegaskan bahwa, sikap arogansi Kepolisian tersebut akan dilaporkan ke Komnas HAM dan Kompolnas.
“Saat ini kami masih dalam proses penyusunan laporan yang nantinya akan kami bawa langsung ke Jakarta untuk dilaporkan ke Komnas HAM dan Kompolnas. Bukti-bukti berupa foto dan vidio telah kami kumpulkan. Ada 32 warga yang menjadi korban atas insiden itu. Kami menuntut keadilan atas perlakuan dari bapak-bapak yang katanya pengayom masyarakat itu,” tegas keduanya. (leriandokambey)