Manado, BeritaManado.com – Ketua DPRD Kota Manado, Nortje Van Bone, menggelar reses di dapil Sario-Malalayang di Kelurahan Sario Utara, Lingkungan 2, Selasa (27/3/2018).
Adapun aspirasi yang disampaikan masyarakat diantaranya terkait drainase, tanggul, lampu solar cell dan dangkalnya sungai sering mengakibatkan banjir.
Menanggapi keluhan masyarakat, Nortje Van Bone mengimbau kepada warga agar tidak perlu khawatir atas aspirasi yang telah disampaikan akan direalisasikan sesuai skala prioritas.
“Karena sekarang sudah transparan, jadi apa yang menjadi aspirasi masyarakat itu yang bakal diakomodir, apalagi kalau sudah menjadi skala prioritas,” jelas Van Bone.
Selanjutnya Nortje Van Bone mengingatkan kepada SKPD, Camat dan Lurah yang hadir agar memperhatikan apa yang disampaikan warga. Reses ini merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen.
“Hal ini secara tidak langsung merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses namun eksekusinya pada eksekutif sehingga lurah dan camat yang hadir harus memperhatikan,” terang Van Bone.
Sementara Kadis PUPR Kota Manado, Peter Bart Assa, yang hadir ikut menjelaskan terkait tanggul yang roboh waktu banjir, bahwa akan di cek kembali mengingat Kementrian PUPR telah meninjau.
“Sedangkan sungai Sario bukan kewenangan Pemkot, kalau anak sungai baru tanggung jawab Pemkot. Untuk penanganan drainase memang mesti dari hulu ke hilir, kedepan langsung dikerjakan sekaligus,” tandas Bart Assa pada reses yang dihadiri Camat Malalayang, Marthen Kapoyos, serta seluruh Lurah di Kecamatan Sario dan Malalayang.
Di hari yang sama Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Richard Sualang, menggelar reses menyerap aspirasi masyarakat dapil Sario-Malalayang di Kelurahan Malalayang 2.
Reses yang juga dihadiri Lurah Malalayang 1 Barat, Octavianus Barahama, masyarakat menyampaikan setiap keluhan, saran dan harapan kepada politisi PDI-Perjuangan ini, diantaranya masalah infrastruktur, lampu jalan, bahkan keberadaan taksi online, status UC, bekas tebangan pohon dan beberapa keluhan lainnya.
Richard Sualang, langsung merespon satu persatu setiap pertanyaan maupun masukan masyarakat. Dimana setiap aspirasi ada skala prioritasnya untuk bisa terealisasi dan lainnya tetap akan dicatat oleh staff DPRD untuk ditampung.
“Soal taxi online saya kira sudah turun peraturannya dari kementerian. Sesuai yang yang disampaikan gubernur akan dikaji, kalau di Manado memang lebih banyak dibandingkan daerah lainnya. Namun tetap akan diatur tidak lebih banyak dari konvensional, jadi kita tunggu saja keputusan gubernur. Sedangkan pangkalan taksi gelap di Malalayang bakal saya sampaikan ke dishub karena sudah berada pinggir jalan,” tandas Richard Sualang.
Lanjut Richard Sualang, soal program UC sudah dialihkan ke BPJS karena itu sesuai kebijakan dan program kesehatan pemerintah pusat bahwa pelayanan kesehatan harus terintegrasi.
“Untuk Kota Manado ditanggung 25.000 per orang, tetapi saya juga akan mengusulkan ke Pemkot khusus masyarakat miskin ketika dia mengalami sakit agar bisa dibantu. Soal Lampu jalan, penebangan pohon dan lainnya akan saya sampaikan ke pihak terkait,” pungkas Richard Sualang.
(LipsusDPRDManado/YohanesTumengkol)
Manado, BeritaManado.com – Ketua DPRD Kota Manado, Nortje Van Bone, menggelar reses di dapil Sario-Malalayang di Kelurahan Sario Utara, Lingkungan 2, Selasa (27/3/2018).
Adapun aspirasi yang disampaikan masyarakat diantaranya terkait drainase, tanggul, lampu solar cell dan dangkalnya sungai sering mengakibatkan banjir.
Menanggapi keluhan masyarakat, Nortje Van Bone mengimbau kepada warga agar tidak perlu khawatir atas aspirasi yang telah disampaikan akan direalisasikan sesuai skala prioritas.
“Karena sekarang sudah transparan, jadi apa yang menjadi aspirasi masyarakat itu yang bakal diakomodir, apalagi kalau sudah menjadi skala prioritas,” jelas Van Bone.
Selanjutnya Nortje Van Bone mengingatkan kepada SKPD, Camat dan Lurah yang hadir agar memperhatikan apa yang disampaikan warga. Reses ini merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen.
“Hal ini secara tidak langsung merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses namun eksekusinya pada eksekutif sehingga lurah dan camat yang hadir harus memperhatikan,” terang Van Bone.
Sementara Kadis PUPR Kota Manado, Peter Bart Assa, yang hadir ikut menjelaskan terkait tanggul yang roboh waktu banjir, bahwa akan di cek kembali mengingat Kementrian PUPR telah meninjau.
“Sedangkan sungai Sario bukan kewenangan Pemkot, kalau anak sungai baru tanggung jawab Pemkot. Untuk penanganan drainase memang mesti dari hulu ke hilir, kedepan langsung dikerjakan sekaligus,” tandas Bart Assa pada reses yang dihadiri Camat Malalayang, Marthen Kapoyos, serta seluruh Lurah di Kecamatan Sario dan Malalayang.
Di hari yang sama Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Richard Sualang, menggelar reses menyerap aspirasi masyarakat dapil Sario-Malalayang di Kelurahan Malalayang 2.
Reses yang juga dihadiri Lurah Malalayang 1 Barat, Octavianus Barahama, masyarakat menyampaikan setiap keluhan, saran dan harapan kepada politisi PDI-Perjuangan ini, diantaranya masalah infrastruktur, lampu jalan, bahkan keberadaan taksi online, status UC, bekas tebangan pohon dan beberapa keluhan lainnya.
Richard Sualang, langsung merespon satu persatu setiap pertanyaan maupun masukan masyarakat. Dimana setiap aspirasi ada skala prioritasnya untuk bisa terealisasi dan lainnya tetap akan dicatat oleh staff DPRD untuk ditampung.
“Soal taxi online saya kira sudah turun peraturannya dari kementerian. Sesuai yang yang disampaikan gubernur akan dikaji, kalau di Manado memang lebih banyak dibandingkan daerah lainnya. Namun tetap akan diatur tidak lebih banyak dari konvensional, jadi kita tunggu saja keputusan gubernur. Sedangkan pangkalan taksi gelap di Malalayang bakal saya sampaikan ke dishub karena sudah berada pinggir jalan,” tandas Richard Sualang.
Lanjut Richard Sualang, soal program UC sudah dialihkan ke BPJS karena itu sesuai kebijakan dan program kesehatan pemerintah pusat bahwa pelayanan kesehatan harus terintegrasi.
“Untuk Kota Manado ditanggung 25.000 per orang, tetapi saya juga akan mengusulkan ke Pemkot khusus masyarakat miskin ketika dia mengalami sakit agar bisa dibantu. Soal Lampu jalan, penebangan pohon dan lainnya akan saya sampaikan ke pihak terkait,” pungkas Richard Sualang.
(LipsusDPRDManado/YohanesTumengkol)