Manado – Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulut, Senin (26/11/2018) siang.
Gerakan Kopra Sulut yang terdiri dari gabungan mahasiswa memperjuangkan kenaikkan harga kopra yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan harga.
“Kopra bukan sekedar harga tapi merupakan identitas Sulawesi Utara sebagai daerah nyiur melambai. Harga kopra terus menukik membawa sengsara petani kelapa bahkan mereka terancam tidak bisa menyekolahkan anak-anak,” teriak Alex mewakili para pendemo.
Para pendemo menyesalkan sikap orang-orang sudah berhasil yang pada masa lalu bisa mengecap pendidikan bahkan mendapatkan karir bagus dari hasil kopra tapi tak mampu memperjuangkan harga kopra.
“Di mana mereka itu? Bahkan banyak sudah duduk di pemerintahan tapi tidak mampu memperjuangkan. Bapak Gubernur dan anggota dewan harus pro aktif sekaligus mencari solusi. Harga kopra anjlok penghinaan bagi nyiur melambai,” tandas pendemo.
Gerakan Kopra Sulut menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya, Pemprov dan DPRD membuat regulasi untuk menstabilkan harga kopra, menghadirkan BUMD, memberi pendidikan kepada masyarakat mengomsumsi produk lokal dan mengembalikan jiwa perekonomian nasional berdasarkan Pasal 33 UUD 1945.
Diketahui, para pendemo diterima anggota DPRD Sulut, Billy Lombok, Rocky Wowow, Netty Pantow dan Audy Wongkar.
(JerryPalohoon)
Manado – Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulut, Senin (26/11/2018) siang.
Gerakan Kopra Sulut yang terdiri dari gabungan mahasiswa memperjuangkan kenaikkan harga kopra yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan harga.
“Kopra bukan sekedar harga tapi merupakan identitas Sulawesi Utara sebagai daerah nyiur melambai. Harga kopra terus menukik membawa sengsara petani kelapa bahkan mereka terancam tidak bisa menyekolahkan anak-anak,” teriak Alex mewakili para pendemo.
Para pendemo menyesalkan sikap orang-orang sudah berhasil yang pada masa lalu bisa mengecap pendidikan bahkan mendapatkan karir bagus dari hasil kopra tapi tak mampu memperjuangkan harga kopra.
“Di mana mereka itu? Bahkan banyak sudah duduk di pemerintahan tapi tidak mampu memperjuangkan. Bapak Gubernur dan anggota dewan harus pro aktif sekaligus mencari solusi. Harga kopra anjlok penghinaan bagi nyiur melambai,” tandas pendemo.
Gerakan Kopra Sulut menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya, Pemprov dan DPRD membuat regulasi untuk menstabilkan harga kopra, menghadirkan BUMD, memberi pendidikan kepada masyarakat mengomsumsi produk lokal dan mengembalikan jiwa perekonomian nasional berdasarkan Pasal 33 UUD 1945.
Diketahui, para pendemo diterima anggota DPRD Sulut, Billy Lombok, Rocky Wowow, Netty Pantow dan Audy Wongkar.
(JerryPalohoon)