Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri membuka rapat Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA).
Rapat GTRA itu digelar, Selasa (12/4/2022) di Ruangan SH Sarundajang dihadiri Kepala Badan Pertanahan Kota Bitung, Budi Tarigan, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bitung, Frangkie Son dan Dandim 1310/Bitung, Letkol Arm Yoki Afriandi.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan, agenda rapat GTRA merupakan agenda yang begitu strategis mengingat GTRA merupakan organisasi lintas sektor yang bersifat ad hoc dan sementara dengan tugas memfasilitasi dan mendorong percepatan dan eksekusi program strategis nasional reforma agraria.
Secara garis besar kata Wali Kota, meliputi penataan aset yang dilakukan melalui legalisasi aset (terdiri dari legalisasi aset dan penyelesaian tanah transmigrasi) dan redistribusi tanah (yang bersumber dari exHGU, tanah terlanta dan dari pelepasan kawasan hutan) dan penataan akses (pemberdayaan masyarakat yang menjadi subyek reforma agraria), serta fasilitasi penyelesaian sengketa dan konflik agraria.
Menurut Wali Kota, dalam kerjanya sejak awal GTRA melibatkan lintas sektor dari berbagai kementerian/lembaga di pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, karena memang disadari reforma agraria merupakan kerja bersama/kolaboratif seluruh stakeholder yang terlibat dalam kelembagaan GTRA.
“Saat ini kita sedang mengalami situasi “extraordinary”, butuh pendekatan pendekatan yang “out of the box” untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan! Karena itu lakukan inovasi, dengan menetapkan tujuan-tujuan kecil (milestones), seperti apa saja yang perlu dilakukan untuk bisa mencapai tujuan tersebut? Apa saja tantangan yang ada? Tetapkan tujuan terhadap masing masing tantangan yang ada dan langkah,” kata Maurits.
Koordinasikan inisiatif strategis, rencana strategis, dan program kerja, lanjut Maurits, dengan terkait instansi dan tetapkan anggarannya, termasuk peluang untuk melakukan refocusing dan replanning sejauh dibutuhkan.
Rencana dibentuk strategis GTRA yang nanti akan harus selaras (aligned) dengan rencana strategis kementerian ATR/BPN.
“Kami berharap tahun 2022 ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan sinergi, komitmen, serta upaya strategis penyelenggaraan reforma agr dalam percepatan aria dalam tatanan kehidupan baru berbasis digital, guna menyukseskan program reforma agraria. Terlebih masa pandemi covid19 yang sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
“Kami harapkan tujuan dari pelaksanaan program reforma agraria ini dapat tercapai, antara lain: mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah; menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat; mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja; meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan; dan, menangani sengketa dan konflik agraria khususnya di Kota Bitung,” katanya lagi.
Hadir juga dalam rapat itu, sejumlah pejabat Pemkot Bitung, diantaranya Asisten I, Julius Ondang, Kadis PUPR, Rudy Theno serta Kadis Perkim, Mex Mapahena.
(***/abinenobm)