Bitung – Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN tak hanya mengganggu dan merugikan masyarakat, tapi mengancam investasi di Kota Bitung. Mengingat aksi pemadaman yang terus berlanjut hingga kini dianggap bakal menjadi ancaman bagi dunia investasi Kota Bitung.
“Mega proyek yang direncanakan akan hadir di Kota Bitung seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terancam tak mendapat perhatian dari investor karena terkendala dengan masalah listrik yang sampai saat ini belum bebas dari pemadaman,” kata Ketua GMNI Kota Bitung, Alfian Alouw, Minggu (27/4/2014).
Ditambah lagi kata Alouw, PLN sebagai pemegang kuasa atas listrik tak bisa memberikan jamiman soal Kota Bitung akan bebas dari pemadaman setiap hari. Dan hal ini akan mengancam rencana KEK dan investasi di Kota Bitung.
“Salah satu fasilitas yang dianggap sangat penting oleh para investor adalah ketersedian listrik selain ketersedian lahan. Dan masalah listrik di Kota Bitung masih menjadi kendala besar untuk mengajak para investor untuk menanamkan modalnya,” katanya.
Kalapun para investor akan berinvestasi di Kota Bitung kata Alouw, harus menyiapkan tenaga pembangkit listrik sendiri yang tentu biayanya tak murah karena PLN sendiri tak bisa memberikan garansi soal ketersedian listrik dalam 24 jam.
“Saya berharap, jika memang Pemkot serius menjadikan Kota Bitung sebagai wilayah KEK maka harus mulai mencari cara untuk memiliki pembangkit listrik sendiri agar tak hanya bergantung pada PLN,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN tak hanya mengganggu dan merugikan masyarakat, tapi mengancam investasi di Kota Bitung. Mengingat aksi pemadaman yang terus berlanjut hingga kini dianggap bakal menjadi ancaman bagi dunia investasi Kota Bitung.
“Mega proyek yang direncanakan akan hadir di Kota Bitung seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terancam tak mendapat perhatian dari investor karena terkendala dengan masalah listrik yang sampai saat ini belum bebas dari pemadaman,” kata Ketua GMNI Kota Bitung, Alfian Alouw, Minggu (27/4/2014).
Ditambah lagi kata Alouw, PLN sebagai pemegang kuasa atas listrik tak bisa memberikan jamiman soal Kota Bitung akan bebas dari pemadaman setiap hari. Dan hal ini akan mengancam rencana KEK dan investasi di Kota Bitung.
“Salah satu fasilitas yang dianggap sangat penting oleh para investor adalah ketersedian listrik selain ketersedian lahan. Dan masalah listrik di Kota Bitung masih menjadi kendala besar untuk mengajak para investor untuk menanamkan modalnya,” katanya.
Kalapun para investor akan berinvestasi di Kota Bitung kata Alouw, harus menyiapkan tenaga pembangkit listrik sendiri yang tentu biayanya tak murah karena PLN sendiri tak bisa memberikan garansi soal ketersedian listrik dalam 24 jam.
“Saya berharap, jika memang Pemkot serius menjadikan Kota Bitung sebagai wilayah KEK maka harus mulai mencari cara untuk memiliki pembangkit listrik sendiri agar tak hanya bergantung pada PLN,” katanya.(abinenobm)