Belang – Pasca bencana banjir yang melanda 8 desa di Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), masyarakat berharap perhatian pemerintah pusat untuk melakukan Normalisasi Sungai Wawesen.
Pasalnya, banjir yang terjadi di delapan desa tersebut, pada Rabu 6 April 2022, faktor utama dikarenakan Sungai Wawesen tidak mampu menahan debit air yang melimpah akibat guyuran hujan deras.
Kondisi Sungai Wawesen memang memprihatinkan, akibat adanya sedimentasi tanah dan mulai rusaknya beberapa bagian tanggul di sepanjang sungai.
Harapan masyarakat akan dilakukannya normalisasi ini disampaikan melalui Wakil Rakyat, Artly Kountur, Kamis (7/4/2022).
“Melihat kondisi Sungai Wawesen, besar harapan masyarakat agar ada perhatian dari pemerintah pusat, dalam hal ini BNPB dan Balai Sungai agar dapat segera melakukan normalisasi,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Mitra, Artly Kountur.
Hal ini mengingat sekitar tahun 2012, penanganan tanggul dilakukan 80 persen oleh BNPB dan 20 persen oleh Balai Sungai sehingga perhatian pemerintah pusat sangat diharapkan masyarakat.
Sebab, normalisasi sungai guna mencegah terjadinya bencana sangat berkaitan dengan dua instansi tersebut sebagai bagian dari kewenangan mereka (BNPB dan Balai Sungai,red).
“Pemerintah daerah bukan lepas tangan terkait normalisasi ini, melainkan agar tidak terjadi tumpang tindih anggaran sehingga berharap dua instansi tersebut bisa melakukan follow up terkait normalisasi ini,” pungkasnya.
Dijelaskannya, faktor utama terjadinya bencana tersebut sangat berkaitan dengan persoalan kondisi sungai yang tak mampu lagi menampung debit air yang melimpah akibat terjadi pendangkalan dan rusaknya beberapa tanggul.
“Wilayah Belang sudah tidak ada lagi hutan lindung sehingga tidak lagi ada alibi dari pihak tertentu yang mengaitkan terjadinya bencana akibat perombakan hutan,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan II ini, di mana Kecamatan Belang termasuk di dalamnya.
Sebab ditambahkannya, pasca bencana besar pada 2007 lalu, bencana banjir kecil di wilayah ini sudah berulang kali terjadi.
“Beberapa tahun terakhir memang terjadi banjir beberapa kali, namun tidak sebesar bencana Rabu 6 April kemarin sehingga perlu adanya penanganan serius dan sesegera mungkin dari pemerintah pusat. Ini yang jadi harapan masyarakat Belang,” katanya.
Adapun permohonan akan perhatian pemerintah pusat untuk normalisasi ini sudah beberapa kali disampaikan, dan awal tahun ini juga sempat kembali diutarakan oleh wakil rakyat dari daerah pemilihan II ini (Artly Kountur,red), di mana Kecamatan Belang termasuk di dalamnya.
Demikian juga dari Pemerintah Kabupaten Mitra, melalui Pemerintah Kecamatan Belang juga sudah mengajukan permohonan normalisasi ke BNPB.
Sayangnya, hingga saat banjir melanda, belum ada kepastian dari instansi terkait tersebut untuk melakukan normalisasi sungai.
(jenlywenur)