Belang – Gelar Masa Reses Pertama Daerah Pemilihan Dua DPRD Minahasa Tenggara (Mitra), Artly Kountur dibanjiri sejumlah aspirasi berkaitan dengan mitigasi bencana.
Kecamatan Belang yang termasuk salah satu daerah rawan bencana dinilai warga perlu dilakukan upaya untuk mengurangi risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat.
“Salah satu yang jadi aspirasi masyarakat terkait akses Jalur Evakuasi Masyarakat yang sangat vital guna mengurangi risiko dan dampak bencana,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Mitra ini, Kamis (21/4/2022).
Seperti di wilayah Desa Buku Raya yang mencakup 5 Desa, namun hanya satu akses jalur evakuasi, yakni menuju ke Desa Beringin terkendala jalur jalan yang sangat sempit.
Demikian juga di wilayah Desa Watuliney Raya yang terdiri dari 3 desa, kendala utama bahwa akses Jalur Evakuasi Masyarakat hanya dirintis dengan Dana PPIP dan sampai saat ini belum ada atensi dari Pemkab Mitra.
“Selain jalur evakuasi, kondisi Sungai Wowesen dan Sungai Molompar juga menjadi aspirasi warga,” katanya.
Sebab warga berpendapat normalisasi Sungai Wowesen sangat urgent dilakukan, namun juga menyadari bahwa diperlukan juga suatu upaya untuk menjaga sungai agar tetap bersih dari sampah.
Warga pun mengusulkan agar di sekitar bantaran Sungai Wowesen diproyeksikan menjadi daerah destinasi wisata, seperti sebagai pusat kuliner sehingga dapat mendorong kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Sementara itu, pasca banjir di Watuliney Raya dan Molompar Raya, warga pun menyuarakan agar ada pembuatan Tebing Sungai baru sampai di Desa Molompar.
Sebab hingga saat ini pengerjaan tebing belum dilanjutkan pihak Balai Sungai sehingga desakan masyarakat agar hal ini menjadi atensi khusus dari Balai Sungai Wilayah I Sulawesi.
“Mengingat pentingnya mitigasi bencana ini maka kami akan berupaya maksimal memperjuangkan dan mengawal aspirasi ini,” pungkas Artly Kountur.
Sementara itu, beberapa pokok pikiran masyarakat yang juga diaspirasikan dan menjadi perhatiannya adalah berkaitan SK Aparat Desa dan BPD, khusus pengganti yang sampai hari ini belum ada.
Padahal menurut warga Aparat Desa dan BPD pengganti sudah bekerja sejak bulan Desember 2021, namun sampai saat ini belum menerima SILTAP karena kendala SK.
Demikian juga terkait usulan warga yang masuk ranking satu hasil Musrenbang Kabupaten di Desa Watuliney Tengah turut diaspirasikan masyarakat.
Masyarakat pun meminta penjelasan kenapa dan kesalahannya di mana sehingga hal tersebut tidak masuk dalam RKA PUPR TA 2022, padahal terkait usulan tersebut pada TA 2022 sudah masuk dalam e-perencanaan dan SIPD.
Adapun pada kesempatan tersebut, beberapa kegiatan lain juga diselipkan, seperti buka puasa bersama, Vaksinasi oleh BIN, Penyerahan Zakat Fitrah oleh Ketua Komisi Satu DPRD Mitra kepada BAZNAS Mitra, serta Sholat Magrib berjamaah.
Turut hadir dalam reses ini perwakilan Dinas Pertanian, perwakilan Dinas Kesehatan, Staf Khusus Bupati Bidang Administrasi Umum Drs Nasaruddin Manoso, MM, Camat Belang, Abdul Karim Pontoh.
(jenlywenur)