Belang – Diguyur hujan deras, Sungai Wowesen meluap dan diperkirakan membanjiri 8 desa di Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Rabu 6 April 2022.
Terpantau, air sungai wowesen meluap hingga ke beberapa ruas jalan protokol di Kecamatan Belang dengan ketinggian hingga lutut orang dewasa sehingga membuat beberapa kendaraan sempat mogok.
Menurut penuturan warga, keadaan laut pasang membuat Sungai Wowesen tidak mampu menampung debit air yang melimpah.
“Ini kwa aer laut nae, makanya nda keluar tu aer kuala,” ungkap Yori, warga setempat.
Selain itu, kondisi badan Sungai Wowesen saat ini dinilai memang sangat memprihatinkan sebab dipenuhi dengan sedimentasi tanah yang membuatnya semakin dangkal dan tak mampu menampung debit air yang melimpah.
Belum lagi ditambah keadaan beberapa tanggul yang sudah mulai rusak di sebagian badan sungai.
Keadaan Sungai Wowesen ini pun sempat mendapat perhatian dari Anggota DPRD Mitra, Artly Kountur, beberapa waktu lalu.
Dirinya sempat meminta perhatian Balai Sungai yang diharapkan bisa melakukan pengerukan sedimentasi tanah yang membuat sungai dangkal, serta normalisasi dan perbaikan tanggul yang sudah rusak.
Hal ini juga sudah ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, melalui Pemerintah Kecamatan Belang dengan mengajukan permohonan normalisasi sungai dan perbaikan tanggul kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pada Januari 2022.
“Sudah ada upaya untuk permohonan normalisasi dan perbaikan tanggul melalui H2M untuk bisa membantu,” ungkap Artly Kountur, yang juga warga setempat.
Sementara dikatakannya, masalah utama Sungai Wowesen ada dua, yakni:
- Terjadi pendangkalan sungai
- Banyaknya tanggul yang rusak parah
Sebab itu menurutnya, solusi yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat di Kecamatan Belang yang di lewati oleh Sungai Wowesen paling utama untuk melakukan normalisasi dan perbaikan tanggul
Adapun Sungai Wowesen ini melewati delapan desa di Kecamatan Belang, yakni Buku Utara, Buku Tengah, Buku, Buku Selatan, Belang, Ponosakan Belang, Borgo Satu, dan Borgo.
“Sebelumnya sudah disampaikan ke balai sungai, sebab jika hal ini terabaikan dan ketika intensitas hujan tinggi melanda maka dikhawatirkan bisa menyebabkan banjir bandang. Ternyata kekhawatiran kami benar terjadi,” pungkas Ketua Komisi I DPRD Mitra.
Terkait bencana banjir ini, Pemerintah Kabupaten Mitra dan stakholder terkait langsung turun ke lokasi dan melakukan tindakan tanggap darurat bencana.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kerugian yang dialami akibat luapan air Sungai Wowesen ini.
(jenlywenur)