Manado, BeritaManado.com — North Sulawesi Waterski Festival 2024 membawa kenangan manis.
Tak hanya bagi para atlet, namun juga masyarakat Sulut.
Agenda yang digelar di Kawasan Pantai Megamas Manado 4-6 Oktober 2024 ini, menjadi momentum hebat dalam mempromosikan wisata bumi nyiur melambai.
Ketua Delegasi Tim Ski Show, Ramon Keith, terkesan dengan sambutan meriah masyarakat.
Ia juga memuji kesiapan sarana dan prasarana yang begitu lengkap disiapkan penyelanggara.
Keith turut kagum dengan tampilan Batik Coreta Indonesia yang dipakai para Atlet Ski Air di acara pembukaan.
Batik Coreta Indonesia ski air itu dipadukan dengan motif sea reflection.
Alhasil, karya Coreta Louise Kapoyos ini memberikan nuansa eksotik saat para atlet menunjukkan aksinya.
Menurut Coreta, batik itu terinspirasi dari keindahan laut Bunaken.
Spesialnya, kata Coreta, batik ini pernah dipamerkan di Gallery Woodrow Wilson Presiden ke-28 Amerika Serikat, di Washington DC.
“Bahkan sudah mengikuti New York Fashion Week tahun 2018 dan 2022 di New York Amerika Serikat,” kata Coreta.
Hebatnya lagi, pada closing ceremony, tim atlet ski air wanita dengan bangga mengenakan Kebaya Noni yang merupakan warisan budaya Minahasa.
Sontak, penonton terpukau melihat anggunnya para atlet asal Australia mengenakan Batik Noni.
Coreta kembali menjelaskan bahwa Kebaya Noni akan diperjuangkan Gubernur Olly Dondokambey masuk ke dalam Warisan Budaya Tak Benda.
Ketua Umum Perkumpulan Pecinta Kebaya Noni Indonesia (PPKNI) ini berharap, hadirnya Kebaya Noni yang dipadukan dengan Batik Coreta Indonesia di North Sulawesi Waterski Festival 2024, semakin mendapatkan pengakuan atas karya-karya hebat putra-putri daerah.
“Dan perjuangan mendaftarkan Kebaya Noni ke Kemenristek sebagai warisan budaya tak benda segera terwujud, hingga tercatat dalam daftar Unesco,” tandasnya.
(Alfrits Semen)