Manado, BeritaManado.com — Setelah Kebaya resmi ditetapkan sebagai salah satu Daftar Representatif Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada Desember 2024 lalu, Kebaya mulai di perkenalan kembali diberbagai negara.
Salah satunya show Kebaya Noni dari Coreta Louise yang ditampilkan melalui Fashion and Kebaya di KJRI New York, Kebaya Heritage in Style di KJRI Toronto Canada dan Indonesia Fashion Runaway di Houston di yang didukung KJRI Houston Texas USA.
Undangan yang terdiri dari para diplomat maupun istri diplomat asing, pecinta fashion Amerika Serikat dan Canada, serta Diaspora Indonesia mengaku sangat kagum dan terpesona dengan keindahan beragam kebaya yang ditampilkan.
Baik itu klasik maupun gaya modern dari Kebaya Noni by Coreta Louise maupun designer Hengki Kawilarang.
Di Indonesia sendiri banyak jenis kebaya yang bisa di temui, seperti kebaya Jawa, kebaya Bali, kebaya Kartini, kebaya Sunda, kebaya kutu baru, kebaya Nona dan kebaya Noni.
Kebaya Noni merupakan salah satu warisan budaya Sulawesi Utara.
Sejak akhir abad 19 dan awal abad ke-20, kebaya Noni mulai populer di masyarakat Sulawesi Utara dan Maluku yang dibawa oleh para bangsawan dari Eropa.
?Mereka datang membawa renda yang dipadukan dengan kain katun Indonesia sehingga munculah Kebaya Noni dengan warna putih yang yang biasa dikenakan oleh para perempuan bangsawan.
Itulah sebabnya Kebaya Noni memiliki ciri khas menggunakan renda dan tidak di bordir.
Penggunaan renda pun pada kerah tersambung hingga bawah, keliling dan ujung lengan, bahkan hingga saat ini Kebaya Noni dikembangkan dengan variasi penggunaan renda 2 susun.
Kebaya Noni menggunakan asesoris di Sulawesi Utara dan yakni hasil lautnya yaitu kerang atau pun mutiara.
Ketua Umum Perkumpulan Pecinta Kebaya Noni Indonesia (PPKNI), Coreta Louise, akan terus berusaha menyosialisasikan, bahkan mengajak semua pihak agar bisa lebih mengetahui dan mengenal tentang Kebaya Noni.
Konjen RI untuk Toronto Asmarani Dyah mengatakan, kebaya merupakan perekat dan pengikat antara tradisi warisan budaya dengan gaya hidup masa kini.
Berkebaya bagi seorang perempuan tidak saja untuk mengartikulasikan dirinya melalui pakaian, tapi juga memiliki pemahaman yang luas, mulai dari identitas sampai wujud cinta bangsa.
“Selalu bangga dengan kebaya sebagai identitas bangsa,” kata Asmarani.
(***/srisurya)