Tomohon, BeritaManado.com – Ketua Alumni Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) James Sumendap SH, diundang khusus hadir dalam pertemuan yang digelar Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, terkait penyelesaian persoalan Universitas Keristen Indonesia Tomohon (UKIT), Kamis (10/8/2017).
Sumendap yang ditemui setelah pertemuan tersebut, memintakan kepada pihak yayasan selaku pengelola untuk bersikap tegas dan bijaksana memperhatikan persoalan di perguruan tinggi kebanggaan GMIM tersebut.
“Bagi saya harus ada sikap tegas dan cepat serta berani yang harus diambil oleh pihak yayasan dalam rangka menyelesaikan persoalan ini. Kalau sudah ada keputusan yang diambil berarti itu yang dilaksanakan,” katanya.
Menurutnya, semakin berlarut-larutnya permasalan UKIT tanpa ada titik temu dan penyelesaian yang cepat serta tegas dari pihak yayasan, dapat berdampak buruk terhadap GMIM pada umumnya.
Dikatakannya, semua pihak dapat mengutamakan kepentingan bersama berkaitan dengan penyelesaian permasalahan UKIT.
“Hormati mekanismenya demi kewibawaan dan nama baik gereja. Soal siapa yang menganggap diri benar, biarlah itu menjadi bagian dari proses administrasi yang berlaku. Harus melihat kepentingan bersama, jangan hanya dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan orang tertentu,” tegas Sumendap yang juga Bupati Minahasa Tenggara ini.
Ia pun meminta semua pihak agar bersama-sama membangun UKIT, dan mengesampingkan egoisme masing-masing kelompok yang berada di dalam universitas tersebut.
“UKIT tidak boleh mati karena kepentingan oknum-oknum tertentu. UKIT harus diselamatkan. Kita semua cinta almamater kita, kita semua cinta UKIT,” ujarnya. (rulan sandag)
Tomohon, BeritaManado.com – Ketua Alumni Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) James Sumendap SH, diundang khusus hadir dalam pertemuan yang digelar Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, terkait penyelesaian persoalan Universitas Keristen Indonesia Tomohon (UKIT), Kamis (10/8/2017).
Sumendap yang ditemui setelah pertemuan tersebut, memintakan kepada pihak yayasan selaku pengelola untuk bersikap tegas dan bijaksana memperhatikan persoalan di perguruan tinggi kebanggaan GMIM tersebut.
“Bagi saya harus ada sikap tegas dan cepat serta berani yang harus diambil oleh pihak yayasan dalam rangka menyelesaikan persoalan ini. Kalau sudah ada keputusan yang diambil berarti itu yang dilaksanakan,” katanya.
Menurutnya, semakin berlarut-larutnya permasalan UKIT tanpa ada titik temu dan penyelesaian yang cepat serta tegas dari pihak yayasan, dapat berdampak buruk terhadap GMIM pada umumnya.
Dikatakannya, semua pihak dapat mengutamakan kepentingan bersama berkaitan dengan penyelesaian permasalahan UKIT.
“Hormati mekanismenya demi kewibawaan dan nama baik gereja. Soal siapa yang menganggap diri benar, biarlah itu menjadi bagian dari proses administrasi yang berlaku. Harus melihat kepentingan bersama, jangan hanya dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan orang tertentu,” tegas Sumendap yang juga Bupati Minahasa Tenggara ini.
Ia pun meminta semua pihak agar bersama-sama membangun UKIT, dan mengesampingkan egoisme masing-masing kelompok yang berada di dalam universitas tersebut.
“UKIT tidak boleh mati karena kepentingan oknum-oknum tertentu. UKIT harus diselamatkan. Kita semua cinta almamater kita, kita semua cinta UKIT,” ujarnya. (rulan sandag)