Bitung, BeritaManado.com – Michael Jacobus menyebut salah satu kubu pasangan calon (Paslon) di Kota Bitung begitu gencar bermain opini soal Tenaga Harian Lepas (THL) harus sarjana.
Padahal kata advokat muda ini, dalam debat calon wali kota beberapa waktu lalu, konsep yang disampaikan Calon Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri tidak seperti pembentukan opini yang sementara dimainkan kubu calon lain.
“Dalam konsep debat yang kami susun tidak ada soal itu (THL harus sarjana, red). Karena konsep yang disampaikan adalah fakta bukan opini yang dimainkan kubu Max Lomban,” kata Michael, Kamis (12/11/2020).
Malah faktanya kata salah satu tim kampanye Paslon Maurits Mantiri-Hengky Honandar ini, apa yang disampaikan Max dalam debat tidak sesuai dengan apa yang dipraktekkan soal The Right Man On The Right Place.
“Faktanya, Kepsek yang memenuhi syarat diganti dengan Kepsek yang tidak memenuhi syarat, itukan namanya omongan tidak sesuai dengan apa yang dipraktekan,” katanya.
Ada juga kata dia, pejabat yang tidak tahu salahnya didemosi, bahkan ketika rekomendasi dari KASN untuk memperbaiki malah tidak diperbaiki dan itu fakta bukan opini.
“Jangan bermain di dataran opini tetapi faktanya Pak Max justru melakukan sesuatu yang jelas-jelas bertolak belakang dengan apa yang dia bilang. Apakah ini sistem yang akan dipertahankan?,” katanya.
Kemudian kata dia, jangan menggiring dengan opini tentang THL harus sarjana padahal tidak demikian, kenapa tidak lebih kritis melihat soal banyak THL yang di datangkan dari luar di bawa kesini? Itu fakta bukan opini.
Intinya, menurutnya kalau orang Bitung masih banyak angka pengangguran kenapa harus impor orang dari luar untuk dijadikan THL.
“Itu fakta, anda (Max, ref) di era kepemimpinan mengimpor orang-orang dari luar. Itu fakta, itu bukan opini tapi fakta,” katanya.
Iapun menilai, opini THL harus sarjana adalah upaya menutupi fakta kegagalan kepemimpinan petahan, Max.
“Rakyat Bitung sudah pintar dan tahu mana opini dan fakta. Mari kita lihat fakta-fakta yang menunjukan kegagalan, yakni ketidak berpihakan kepada warga Kota Bitung jelas, yang tidak menunjukan keberpihakan kepada aturan, yang menunjukan tidak keberpihakan kepada The Right Man On The Right Place itu jelas pada kepemimpinan Max, jadi intinya fakta,” jelasnya.
Michael berharap, tiap calon bisa lebih jujur menyampaikan fakta bukan opini yang dibuat-buat hanya karena ingin mendapat simpati dari masyarakat.
“Berhentilah membodohi rakyat dengan opini, mari bicara fakta. Kalau memang gagal harus jujur, jangan tutupi dengan opini,” katanya.
(abinenobm)