Manado, BeritaManado.com — Manado Chatolic Orchestra (MCO) sukses melakukan pembahasan penggunaan media daring dalan perspektif iman Katolik, Sabtu (11/7/2020) kemarin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, acara Talk Show tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Pastor Stenly Pondaag SS MTh MSC (Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Manado) dan Pastor Hermas Asumbi SS SSL MSC (Ahli Kitab Suci lulusan Pontificio Instituto Biblico di Roma, Italia).
Talk Show tersebut disiarkan secara langsung melalui Halaman Facebook Manado Chatolic Orchestra dan direlay di akun Komisi-komisi yang ikut bekerja sama.
Adapun tingkat partisipasi umat dan peaerta cukup membanggakan, karena bisa menjangkau 8.227 orang dengan jumlah penayangan sebanyak 2.400.
Acara tersebut dibuka dengan performance Divisi Band MCO dengan lagunya Ya Yesus Hamba Sedia dari buku lagu Puji Syukur nor 688 yang dibawakan dengan irama Blues.
Divisi Band MCO kali ini diisi oleh pemimpin Divisi Band Manado Catholic Orchestra Alfian Kobis sebagai guitarist, Revan Umbas Ketua MCO sebagai bassist, Glen Amiri sebagai Keyboardist, Frisky Tangpao sebagai Drummer dan Billy Abuthan sebagai soundman.
Divisi Band MCO melanjutkan acara dengan menyanyikan lagu kedua yang berjudul “Hatiku” yang di ciptakan oleh Erestu.
Lagu yang sering di bawakan dalam peribadatan dalam bentuk paduan suara campuran SATB ini di arransemen ulang oleh divisi Band MCO dalam bentuk music pop.
Acara kemudian di buka oleh sapaan dari Host Pastor Hendro Kandowangko Pr yang juga sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manado.
Pastor Hendro menyapa para pemirsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, teristimewa lapisan umat di Keuskupan Manado.
Moderator acara Pastor Kris Ludong Pr memberikan penjelasan mengenai penggunaan media daring pada masa Pandemi COVID-19, dimana sebelumnya Uskup Manado telah mengeluarkan 3 surat gembala tanggal 21 Maret, 1 April dan 22 Apr 2020 dengan 5 inti.
Hal-hal penting yang diingatkan Uskup Manado adalah:
1. Hendaklah Umat tetap memelihara iman harap dan kasih sehingga tetap subur bertumbuh, melimpah berbuah.
2. Imam-imam tetap merayakan ekaristi kendati tanpa kehadiran umat.
3. Umat diharapkan mengembangkan ecclesia domestica.
4. Perayaan perayaan liturgi dapat diikuti secara live streaming, dimana Komuni diterima dalam kerinduan.
5. Umat mengikuti Protokol Kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.
Pastor stenly mengatakan misa online benar-benar menjembatani kerinduan umat merayakan ekaristi dalam masa pandemic ini.
“Ada begitu banyak orang yang terbantu dengan adanya misa online ini. Paus Benediktus dalam Sacramentum Caritatis mengatakan bahwa ada kemungkinan umat menggunakan teknologi dalam merayakan ekaristi tetapi umat yang mengikuti harus menyadari bahwa partisipasi secara virtual tersebut tidak bisa menggantikan kewajiban umat untuk mengikuti perayaan ekaristi secara langsung,” jelasnya.
Moderator menambahkan bahwa misa baru sah diikuti jetika kita datang langsung, namun sesuai anjuran gembala, kita mengikuti misa secara daring saja.
Pastor Stenly dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan secara langsung menginformasikan bahwa kebijakan untuk hadir dalam misa secara langsung sangat tergantung dari situasi dan penilaian kongkrit dari pastor paroki.
Pastor Stenly juga menambahkan bahwa misa online itu kemungkinan saja.
Untuk daerah yang tidak ada signal atau tidak bisa mengikuti streaming, bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan eklesia domestica.
Ecclesia domestica tidak perlu kepala keluarga yang sangat hebat dalam membawakan ibadah, tetapi bisa saja dilakukan dalam bentuk doa bersama seperti doa rosario.
Mengikuti misa online memerlukan partisipasi intentional, bukan hanya sebuah shopping windows, tetapi benar- benar memiliki intensi seperti misa seperti biasa mengambil bagian secara aktif.
Pada bagian yang sama, Pastor Hermas menambahkan bahwa ketika kitab suci ditulis, belum ada media daring.
Tetapi satu hal yang prinsip dalam kitab suci itu ada, yaitu kitab suci mengatakan bahwa Tuhan kita itu Adonai atau Ellohim adalah Allah yang berbicara kepada umatnya.
Supaya umat mengenal siapa Dia dan apa kehendakNya bukan secara langsung tetapi lewat malaikat.
Dalam kitab ulangan dan keluaran, Musa diperintahkan untuk menulis Firman Tuhan dan dibacakan dihadapan orang Israel.
Jadi ada media yang dipakai yaitu tulisan, seni music, seni rupa dan penggunaan media ini bertujuan agar kehendak Tuhan diwartakan dan media itu juga yang kita gunakan di zaman sekarang dalam bentuk media online.
“Kita bisa mengikuti misa oleh Paus dari vatikan di rumah masing – masing. Kita bisa menikmati komunitas jaringan. Lewat komunitas jaringan (Network community), dengan ini kita bisa membangun keluarga manusia. Di masa seperti ini, kita harus pintar dan beriman agar dapat menembus angin dan gelombang,” jelasnya.
Pastor John Montolalu Pr selaku Sekertaris Keuskupan Manado sekaligus Pastor Moderator Manado Catholic Orchestra menanggapi acara ini memberikan himbauan kepada umat.
“Mari kira gunakan media daring dengan sebaik-baiknya untuk mendalami iman kita dan mendaratkannya dalam perjumpaan dengan sesama. Kita wujudkan iman dalam hidup dalam rupa kesaksian iman tidak terhalang oleh keadaan luar biasa seperti di masa pandemi ini,” tuturnya.
Direktur Manado Catholic Orchestra dr Ade John Nursalim MM MARS SpM menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara tersebut dapat terselenggara dengan baik.
“Manado Catholic Orchestra mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama untuk mewujudkan acara talk show yang bertajuk media daring dan iman Katolik: okay kah?. Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada Pastor Paroki Damianus Yangko Alo Pr, Pastor Terry Ponomban Pr, Dewan Pastoral dan pengurus Paroki Gereja St. Ignatius Manado, para partisipan, tim pembagi halaman.
Sukses terselenggaranya acara tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu panitia, moderator dan narasumber menyampaikan terima kasih kepada Komisi Kateketik, Komisi Liturgi, Komisi Kerasulan Awam, Komisi Kepemudaan, Komisi Komunikasi Sosial dan Komisi Komunikasi Sosial Paroki st Ignatius.
Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Livia Faustine Wangsa yang telah membantu dalam bidang design komunikasi visual, Victor Mongi ST sebagai IT support dan manajer acara talkshow, Agnes Lomban SSos MM yang telah mengusahakan perlengkapan video dan kepada sponsor tunggal Jumbo Pasar Swalayan.
(***/Frangki Wullur)