Manado — Saat sedang disalib, Yesus diprovokasi oleh mereka yang juga disalib disampingNya, tapi Yesus hanya diam, menjalankan tugasNya dan akhirnya menang melawan maut.
Keteladanan itulah yang harusnya diikuti oleh jemaat dalam rangka menghadapi permasalahan nasional saat ini, yaitu saat agama dan keragaman diusik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan oleh Pastor Kris Ludong saat mewakili agama Katolik dalam Coffee Morning yang dilaksanakan oleh Kodam XIII/Merdeka dan Forkopimda Sulut serta Komponen Masyarakat di Four Points by Sheraton Manado, Kamis (29/9/2019).
“Ketika kamu marah, jelas kelas kamu ada dimana. Kalau sekarang kita diajak untuk tidak gampang marah. Indonesia sudah 74 tahun, mengapa harus mengangkat lagi hal-hal itu untuk memecahkan belah. Jangan biarkan kita gampang diprovokasi,” ujar Pastor Kris.
Seperti dalam rumah tangga, saat ada masalah, bukan berarti suami istri akan saling lapor, tapi harus ada pihak yang lebih tenang maka akan ada penyelesaian.
“Begitupun Indonesia, ibarat satu tubuh, jangan mau diprovokasi. Tidak mungkin mata, tangan, rambut saling ejek. Bagaimana bisa itu. Masing-masing bagian tubuh, besar ataupun kecil masing-masing punya bagian dan tugasnya sendiri. Seperti juga kita disini, beda agama, tapi diciptakan sama. Indahnya apabila keragaman dan kerukunan ini selalu tercipta,” kata Pastor Kris.
Acara yang diprakarsai oleh Korem 131/Santiago ini dihadiri oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, Panglima Kodam XIII/Merdeka, Kapolda Sulut, Fokopimda Sulut, Ketua Sinode GMIM, Ketua MUI Sulut, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas adat Sulut serta para tamu undangan lainnya.
(sri surya)