Manado — Apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini harus disikapi oleh Gereja dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada jemaat dan masyarakat secara umum.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Pekerja Sinode GMIM Pdt Hein Arina dalam coffee morning bersama Kodam XIII/Merdeka dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta komponen masyarakat di Four Points by Sheraton Manado, Kamis (29/8/2019).
“Jika saling lapor, tidak akan menambah nilai religius kita. Kalau kita mengambil sikap yang bijak yaitu tidak melapor dan membuat gerakan-gerakan lain, itu tidak akan merugikan. Itu tidak akan mereduksi atau mengurangi kualitas nilai iman. Dengan gerakan-gerakan yang mengabaikan nilai persaudaraan dan kerukunan justru akan merugikan kita,” ujar Pdt Hein.
Hal yang bisa dilakukan saat ini adalah meningkatkan kualitas nilai pelayanan kepada jemaat dan sesama untuk menjawab dan mengembalikan tugas panggilan gereja.
“Panggilan kita tidak hanya memberitakan tentang pengampunan, tapi juga mempraktekkan pengampunan itu dalam kehidupan kita setiap hari. Itu nilai-nilai yang bisa menjaga kerukunan kita,” kata Pdt Hein.
Coffee morning yang diprakarsai oleh Korem 131/Santiago ini digelar untuk menjawab berbagai hal yang menjadi tantangan nasional saya ini, terutama masalah sara dan keamanan untuk menunjukkan, Sulut masih merupakan daerah yang memiliki nilai toleransi tinggi di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, Panglima Kodam XIII/Merdeka, Kapolda Sulut, Fokopimda Sulut, Ketua Sinode GMIM, Ketua MUI Sulut, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas adat Sulut serta undangan lainnya.
(srisurya)