Manado, BeritaManado.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Maya Rumantir, Senin (25/11/2024) melakukan tatap muka dengan Pengurus dan Anggota Kerukunan Wanita Islam Provinsi Sulawesi Utara di Kantor DPD RI Perwakilan Sulut, Tikala, Manado.
Pertemuan tersebut dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab Anggota DPD/MPR RI di Daerah Pemilihannya.
Dengan suasana yang santai tapi serius, Maya Rumantir memberikan materi-materi terkait Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
“Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tidak hanya sekedar berbicara menyampaikan materi, namun juga memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari terkait nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan,” ungkap Maya Rumantir.
Pilar yang pertama Pancasila, kepada peserta Maya Rumantir menegaskan bahwa Indonesia punya pedoman satu nilai dalam dasar negara Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan ebradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya dalam menjalankan kehidupan bernegara, maka Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal dengan nama Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam UUD 1945 ini, Senator Maya Rumantir mengatakan tercantum hak dan kewajiban warga negara yang harus ditaati.
Selanjutnya pilar ketiga yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana konstitusi yang dimiliki dijalankan dan mencakup kehidupan masyarakat di seluruh bagian wilayah Indonesia tanpa membeda-bedakan.
“Poin ini juga mau memperkuat pemahaman kita bahwa Indonesia yang terdiri dari banyak pulau diikat dalam bingkai NKRI, sehingga meski terpisah lautan, tetap berada dalam satu negara,” kata Maya Rumantir.
Pilar keempat yairu Bhineka Tunggal Ika yang mengandung sebuah komitmen kuat yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu.
“Ini maksudnya adalah rakyat Indonesia meski berbeda suku, agama, ras dan golongan, namun punya derajat yang sama sebagai warga negara. Maka dari itu beda kepercayaan itu sebuah kenyataan, namun tetap bersatu di tengah banyak latar belakang perbedaan, itu adalah perwujudan dari semangat persatuan,” kata Maya Rumantir.
Dalam kehidupan nyata, Maya Rumantir memberikan contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan di tengah-tengah keluarga dan kehidupan pribadi.
“Sebagai manusia, kita semua diberikan karunia oleh Tuhan untuk dikembangkan dan disebarluaskan kepada banyak orang. Itulah sebabnya saya mendirikan Maya Gita dan ini jadi bagian dari cita-cita yang terwujud dengan sederet karya sosial dan kemnusiaan. Maya Gita didirikan pada 1989 untuk berkontribusi dalam aspek pengembangan sumber daya manusia,” ujar Maya Rumantir.
Dalam relasi dengan sesama manusia, Maya Rumantir memberikan penekanan tentang Cinta Tuhan yang seharusnya diterjemahkan dengan menghidupakn cinta terhadap sesama manusia dengan tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
“Mari tanamkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan ini di dalam diri kita dan anak-anak, agar menjadi bekal masa depan generasi penerus cita-cita bagnsa mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” harap Maya Rumantir.
Di akhir kegiatan, Maya Rumantir melakukan dialog dan memberikan kenang-kenangan Majalah Legislator kepada perwakilan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
(Frangki Wullur)