Amurang—Rolling pejabat eselon 2 Pemkab Minsel oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs MC Kairupan benar-benar mengecewakan. Pasalnya, bukannya memberikan pelajaran terhadap kinerja pejabat. Justru rolling yang dilakukan Kairupan membuat kontroversi yang sangat berarti. Selanjutnya, siapa yang bertanggungjawab dengan hal ini?
Menurut Jeffry Maramis, STh MTh, tokoh masyarakat Minsel menilai bahwa rolling tengah malam sudah menjadi kebiasaan Pemkab Minsel. ‘’Hanya saja, rolling tanpa pelantikan pejabat eselon 2 membuat warga marah. Kenapa marah, sebab warga menganggap apa yang dilakukan Kairupan salah,’’ tanya Maramis.
Kata Maramis lagi, seharusnya pelaksana tugas (Plt) yang ada sebelumnya diusulkan ke gubernur untuk didevinitifkan lebih dulu. Tetapi, justru malah bertambah jabatan yang tidak devinitif. Jelas ini sangat kontroversi.
Menjadi pertanyaan saya, kenapa justru bukan Bupati Christiany Eugenia Paruntu yang laksanakan. Tetapi, malahan Sekda Drs MC Kairupan. ‘’Ada apa, sehingga Kairupan yang melaksanakan. Tak hanya itu, warga jelas-jelas marah. Sebab, posisi Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Minsel, Drs Wempie Mononimbar, Msi sudah bekerja dengan baik. Namun, ternyata Kairupan menggantinya,’’ tegasnya.
Begitupula dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Minsel, Ir Arifin Kiay Demak dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs Rolly Karamoj. Ketiga pejabat yang kini nonjob tersebut akhirnya membuat amarah mereka muncul.
‘’Maka dari itu, Maramis meminta penjelasan dari Bupati Tetty Paruntu. Supaya, hal ini bisa dipahami warga Minsel. Kalau pun tidak, jangan salahkan warga apabila amarah warga akan semakin bertambah terhadap kinerja pejabat di Minsel,’’ ungkapnya. (and)
Amurang—Rolling pejabat eselon 2 Pemkab Minsel oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs MC Kairupan benar-benar mengecewakan. Pasalnya, bukannya memberikan pelajaran terhadap kinerja pejabat. Justru rolling yang dilakukan Kairupan membuat kontroversi yang sangat berarti. Selanjutnya, siapa yang bertanggungjawab dengan hal ini?
Menurut Jeffry Maramis, STh MTh, tokoh masyarakat Minsel menilai bahwa rolling tengah malam sudah menjadi kebiasaan Pemkab Minsel. ‘’Hanya saja, rolling tanpa pelantikan pejabat eselon 2 membuat warga marah. Kenapa marah, sebab warga menganggap apa yang dilakukan Kairupan salah,’’ tanya Maramis.
Kata Maramis lagi, seharusnya pelaksana tugas (Plt) yang ada sebelumnya diusulkan ke gubernur untuk didevinitifkan lebih dulu. Tetapi, justru malah bertambah jabatan yang tidak devinitif. Jelas ini sangat kontroversi.
Menjadi pertanyaan saya, kenapa justru bukan Bupati Christiany Eugenia Paruntu yang laksanakan. Tetapi, malahan Sekda Drs MC Kairupan. ‘’Ada apa, sehingga Kairupan yang melaksanakan. Tak hanya itu, warga jelas-jelas marah. Sebab, posisi Kepala Dinas Koperasi UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Minsel, Drs Wempie Mononimbar, Msi sudah bekerja dengan baik. Namun, ternyata Kairupan menggantinya,’’ tegasnya.
Begitupula dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Minsel, Ir Arifin Kiay Demak dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs Rolly Karamoj. Ketiga pejabat yang kini nonjob tersebut akhirnya membuat amarah mereka muncul.
‘’Maka dari itu, Maramis meminta penjelasan dari Bupati Tetty Paruntu. Supaya, hal ini bisa dipahami warga Minsel. Kalau pun tidak, jangan salahkan warga apabila amarah warga akan semakin bertambah terhadap kinerja pejabat di Minsel,’’ ungkapnya. (and)