Manado – Pemerintah Kota Manado mengimbau seluruh warga waspada bencana, karena cuaca ekstrem yang melanda kota hingga Selasa pagi. “Seluruh penduduk harus waspada, karena hujan turun lebih dari lima jam, debit air daerah aliran sungai dan laut pasang naik,” kata Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan, saat memantau kondisi Manado, Selasa pagi.
Ia mengatakan, bukan hanya hujan yang harus diwaspadai,angin kencang yang bertiup terus juga sangat berpotensi menyebabkan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, karena itu seluruh masyarakat harus berhati-hati. Mangindaan juga melakukan koordinasi dengan seluruh jajarannya mulai dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai ke sembilan camat dan 87 lurah di Manado.
Wakil Wali Kota Mangindaan, melalui alat telekomunikasi telepon genggam maupun “handy talky” (HT) berkoordinasi dengan seluruh jajarannya dan mencari tahu kondisi terakhir seluruh wilayah kota. “Kami mengimbau seluruh warga Manado yang tinggal di pesisir pantai, tepi daerah aliran sungai, kawasan perbukitan di bawah tebing mengungsi sementara ke lokasi yang aman, sampai situasi sudah membaik, supaya jangan menjadi korban,” katanya.
Mangindaan juga mengingatkan warga Manado meskipun kondisi cuaca belum membaik, tetapi meminta jangan panik dan tetap melakukan aktivitas kerja seperti biasa, walaupun tetap waspada. Warga yang tinggal di pesisir pantai Manado dan tepi DSA Tondano mengaku mereka terus memantau kondisi sekitar, baik pantai maupun sungai, seperti pengakuan Maimuna, warga Ternate Baru, Singkil, di tepi DAS Tondano.
“Kami sudah memperhatikan kondisi di wilayah tersebut, saat air mulai naik, kami sudah memindahkan smeua barang dan akan langsung pindah ke rumah saudara yang aman,” kata Muna. Hingga Selasa pagi, angin kencang masih bertiup di Manado, dan cuaca berawan namun aktifitas warga kota sudah terlihat normal.(niel)
Manado – Pemerintah Kota Manado mengimbau seluruh warga waspada bencana, karena cuaca ekstrem yang melanda kota hingga Selasa pagi. “Seluruh penduduk harus waspada, karena hujan turun lebih dari lima jam, debit air daerah aliran sungai dan laut pasang naik,” kata Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan, saat memantau kondisi Manado, Selasa pagi.
Ia mengatakan, bukan hanya hujan yang harus diwaspadai,angin kencang yang bertiup terus juga sangat berpotensi menyebabkan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, karena itu seluruh masyarakat harus berhati-hati. Mangindaan juga melakukan koordinasi dengan seluruh jajarannya mulai dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai ke sembilan camat dan 87 lurah di Manado.
Wakil Wali Kota Mangindaan, melalui alat telekomunikasi telepon genggam maupun “handy talky” (HT) berkoordinasi dengan seluruh jajarannya dan mencari tahu kondisi terakhir seluruh wilayah kota. “Kami mengimbau seluruh warga Manado yang tinggal di pesisir pantai, tepi daerah aliran sungai, kawasan perbukitan di bawah tebing mengungsi sementara ke lokasi yang aman, sampai situasi sudah membaik, supaya jangan menjadi korban,” katanya.
Mangindaan juga mengingatkan warga Manado meskipun kondisi cuaca belum membaik, tetapi meminta jangan panik dan tetap melakukan aktivitas kerja seperti biasa, walaupun tetap waspada. Warga yang tinggal di pesisir pantai Manado dan tepi DSA Tondano mengaku mereka terus memantau kondisi sekitar, baik pantai maupun sungai, seperti pengakuan Maimuna, warga Ternate Baru, Singkil, di tepi DAS Tondano.
“Kami sudah memperhatikan kondisi di wilayah tersebut, saat air mulai naik, kami sudah memindahkan smeua barang dan akan langsung pindah ke rumah saudara yang aman,” kata Muna. Hingga Selasa pagi, angin kencang masih bertiup di Manado, dan cuaca berawan namun aktifitas warga kota sudah terlihat normal.(niel)