Airmadidi-Kondisi pasca musibah banjir dan longsor, serta puso atau gagal panen padi membuat sejumlah desa di Kecamatan Likupang Timur dan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mengalami rawan pangan.
Olehnya, Pemkab Minut melalui Dinas Pangan dalam waktu dekat akan mendistribusikan cadangan pangan ke desa-desa tersebut.
“Sejak Januari, kami lebih dahulu menunggu laporan dari pemerintah desa dan kecamatan untuk memasukan berapa banyak jumlah kebutuhan beras di wilayah rawan pangan. Misalnya yang mengalami paceklik, musim panas panjang, dan puso atau padi yang siap dipanen namun hanyut terbawa air. Target kami adalah desa-desa di Kecamatan Likupang Timur dan Likupang Barat yang mengalami musibah bencana alam,” kata Plt Kadis Pangan Minut Jhon Mantiri, ketika ditemui BeritaManado, Selasa (28/2/2017).
Ditambahkan Mantiri, cadangan pangan Minut mencapai 18 ton beras yang dipasok dari beras Minut, Kotamobagu dan Minahasa.
Beras tersebut siap disalurkan sesuai kebutuhan beras daerah yaitu 300 gram per jiwa per hari.
“Kalau standar nasional mencapai 400 gram per jiwa. Namun kami pakai standar daerah karena rata-rata masyarakat Minut memiliki alternatif pangan selain nasi, seperti jagung, pisang dan singkong,” jelasnya.(findamuhtar)