Bitung – Sengketa antara pemilik lahan dan Yayasan Guppi Kota Bitung kembali mencuat.
Pemilik lahan yang mengklaim jika lahan yang selama ini digunakan SD dan SMP Guppi Kelurahan Bitung Barat Satu Bitung Kecamatan Maesa kembali melakukan penyegelan.
Akibatnya, dalam dua hari ini, aktivitas belajar mengajar terganggu hingga siswa SD harus ditampung di salah satu Masjid terdekat untuk belajar karena pintu gerbang digembok pemilik lahan.
Penyegelan sekolah Guppi itu dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Bitung, Julius Ondang.
Menurut Julius, mediasi sudah coba dilakukan pihaknya dengan mempertemukan pemilik lahan dan yayasan, Rabu (09/01/2019) tapi sayang pihak yayasan kurang kooperatif.
“Begitu dapat informasi, kami langsung bertindak tapi sayang pihak yayasan yang kurang kooperatif,” kata Julius, Kamis (10/01/2019).
Julius menyatakan, pihaknya tidak tinggal diam dan sementara memanggil dua kepala sekolah di yayasan itu.
“Kami lebih fokus ke anak-anak, harus ada jalan keluar agar anak-anak tetap belajar. Untuk itu kedua kepala sekolah dipanggil untuk bersama-sama mencari solusi,” katanya.
Ia sendiri menyangkan tindakan penyegelan kembali terulang hingga mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Kasihan anak-anak, makanya apapun caranya hari ini atau besok mereka harus sudah bisa kembali masuk sekolah,” katanya.
(abinenobm)