Ibadah di ruangan rapat paripurna (foto beritamanado)
Manado – Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus keluarga besar DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Senin (1/12/2014) malam, berlangsung hikmat. Ibadah dipimpin Ketua Sinode GMIM, Pdt DR HWB Sumakul STh, dihadiri Wakil Gubernur DR Djouhari Kansil.
Mengambil nats bacaan alkitab, Yesaya 40:1-5 dan Lukas 2: 1-7, Pdt Sumakul pada ibadah bertemakan “Yesus Datang Membawa Pembaharuan” menjelaskan konsepsi Mesias bagi bangsa Israel berbeda dengan konsep Mesias juru selamat bagi umat manusia.
Ketua DPRD Sulut, Steven Kandouw memasang lilin Natal (foto beritamanado)
“Bangsa Israel berharap Mesias datang dengan penuh kemuliaan, namun Mesias juru selamat datang dengan kesederhanaan. Lahir di kandang domba, artinya sambutlah Natal dengan kesederhanaan. Terpenting hati kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan juru selamat”, ujar Pdt Sumakul.
Sementara Ketua DPRD Sulut, Steven Kandouw saat sambutan menceritakan keputusan nasionalisasi oleh Presiden Soekarno pada 30 November 1957. Ketika itu keluarlah sebutan black santa yang disertai tidak kurang 150 ribu orang Belanda harus meninggalkan Indonesia.
Foto bersama staf sekretariat, sekretaris, pimpinan dan anggota DPRD (foto beritamanado)
“Komparasi terjadi di Sulawesi Utara saat ini, terutama di DPRD sebaliknya ada kebahagiaan. Melalui profesi sebagai politisi yang mewakili rakyat bagaimana kita menjadi garam dan terang dunia. Natal Yesus Kristus hendaklah menjadi momentum introspeksi diri”, tutur Kandouw.
Implementasi kasih Natal, pihak DPRD menyerahkan bantuan diakonia kepada panti asuhan Bukit Harapan dan para lansia yang berdomisili di sekitaran kantor DPRD Sulut. Ibadah dihadiri wakil ketua Deprov, Wenny Lumentut dan Marthen Manopo, isteri anggota-anggota DPRD serta wartawan. (jerrypalohoon)