Manado – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara, Drs. Voucke Lontaan, mengingatkan wartawan dalam pemberitaan selalu melakukan final check.
Menurut Voucke Lontaan, final check wajib dilakukan untuk memastikan kebenaran pemberitaan terutama pada pemberitaan-pemberitaan sensitif.
“Wartawan yang baik tak sekedar menerima informasi tidak langsung tapi harus melakukan pemantauan langsung lapangan selanjutnya mendapatkan narasumber yang kridebel yang mengetahui langsung kejadian,” ujar Voucke Lontaan pada Focus Group Discussion (FGD) DPD Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sulawesi Utara yang dipimpin Sisco Manossoh dan Tumbelaka Academic Centre (TAC) bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Sulut dengan tema ‘Mewujudkan Pemilu 2019 Aman, Damai, Sejuk dan Tanpa Hoax’ di Hotel Ibis Manado, pekan lalu.
Lanjut Focke Lontaan, mengukur kemampuan dan kapasitas sorang wartawan perlu dilakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers melalui Lembaga Dr Soetomo atau organisasi-organisasi wartawan yang bernaung di bawah Dewan Pers.
“Seperti PWI yang rutin melaksanakan UKW termasuk PWI Sulut. Melalui UKW maka wartawan bersangkutan dapat mengetahui kemampuan diri sendiri dalam melaksanakan tugas jurnalistik,” tandas Voucke.
FGD juga menampilkan narasumber Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling, Taufik Manuel Tumbelaka dari TAC, menghadirkan Ketua Komisi 1 DPRD Sulut Ferdinand Mewengkang, Komisioner KPUD Sulut Meidy Tinangon, Komisioner Bawaslu Sulut Kenly Poluan, Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat, pengurus partai politik, para calon legislatif, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan, Sekretaris IWO Sulut Jean Rondonuwu, pengurus organisasi wartawan pos liputan dan beberapa undangan lainnya.
(JerryPalohoon)