Manado – Kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok di Sulut sudah taraf mengkhawatirkan masyarakat. Hal ini terbukti dengan data BPS setempat bahwa inflasi Sulut 0,85 persen, lebih tinggi dari sebagian daerah di Indonesia yang khusus nasional hanya 0,70 persen.
“Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan cukup signifikan antara lain cabai, beras, bawang putih, gula pasir kendaraan ‘carter’, daging ayam ras, ikan malalugis, telur ayam ras hingga angkutan udara,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon.
Dia mengatakan, kenaikan harga sebagian komoditas pangan tersebut menyebabkan kelompok bahan makanan memberi andil terhadap inflasi Juli sebesar 0,6256 persen, sekaligus menjadi angka terbesar pada inflasi bulan tersebut. “Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mencatat angka inflasi, artinya semuanya terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran, menurut Simbolon, kelompok bahan makanan sebesar 2,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,62 persen, kelompok perumahan, air listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen. “Berikutnya kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen kelompok pendidikan, reakreasi dan olahraga sebesar 0,26 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen,” paparnya. (oke)
Manado – Kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok di Sulut sudah taraf mengkhawatirkan masyarakat. Hal ini terbukti dengan data BPS setempat bahwa inflasi Sulut 0,85 persen, lebih tinggi dari sebagian daerah di Indonesia yang khusus nasional hanya 0,70 persen.
“Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan cukup signifikan antara lain cabai, beras, bawang putih, gula pasir kendaraan ‘carter’, daging ayam ras, ikan malalugis, telur ayam ras hingga angkutan udara,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon.
Dia mengatakan, kenaikan harga sebagian komoditas pangan tersebut menyebabkan kelompok bahan makanan memberi andil terhadap inflasi Juli sebesar 0,6256 persen, sekaligus menjadi angka terbesar pada inflasi bulan tersebut. “Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mencatat angka inflasi, artinya semuanya terjadi kenaikan harga,” ujarnya.
Kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran, menurut Simbolon, kelompok bahan makanan sebesar 2,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,62 persen, kelompok perumahan, air listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen. “Berikutnya kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen kelompok pendidikan, reakreasi dan olahraga sebesar 0,26 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen,” paparnya. (oke)