MANADO – Kunjungan anggota DPRD Sulut ke negeri Belanda dan Jerman beberapa waktu lalu ternyata membawa manfaat. Setidaknya menurut Djenri Keintjem, legislator Fraksi PDI-Perjuangan. Menurutnya, Indonesia dapat mencontohi kedua negara tersebut, utamanya cara memaksimalkan lahan.
“Disana antar negara, atau antar kota tidak ada lahan tidur. Semuanya terpakai, apakah itu anggur, rumput untuk domba, bunga tulip, dan masih banyak tanaman lainnya. Pokoknya tidak ada lahan yang tidak terpakai,” ujar Keintjem, Minggu (08/05).
Lanjut Ketua Fraksi PDI-Perjuangan ini, pemerintah kedua negara ini juga memaksimalkan lahan dengan program hutan produksi dengan cara menanam kayu yang dapat dipanen sesuai waktu yang ditentukan.
“Nah, kebetulan kita disini ada program sentuh tanah. Lahan-lahan kosong bisa ditanam dengan pohon-pohon jenis tertentu disesuaikan dengan tekstur tanah, yang tentu sangat menguntungkan secara ekonomis dikemudian hari,” tukasnya. (jry)
MANADO – Kunjungan anggota DPRD Sulut ke negeri Belanda dan Jerman beberapa waktu lalu ternyata membawa manfaat. Setidaknya menurut Djenri Keintjem, legislator Fraksi PDI-Perjuangan. Menurutnya, Indonesia dapat mencontohi kedua negara tersebut, utamanya cara memaksimalkan lahan.
“Disana antar negara, atau antar kota tidak ada lahan tidur. Semuanya terpakai, apakah itu anggur, rumput untuk domba, bunga tulip, dan masih banyak tanaman lainnya. Pokoknya tidak ada lahan yang tidak terpakai,” ujar Keintjem, Minggu (08/05).
Lanjut Ketua Fraksi PDI-Perjuangan ini, pemerintah kedua negara ini juga memaksimalkan lahan dengan program hutan produksi dengan cara menanam kayu yang dapat dipanen sesuai waktu yang ditentukan.
“Nah, kebetulan kita disini ada program sentuh tanah. Lahan-lahan kosong bisa ditanam dengan pohon-pohon jenis tertentu disesuaikan dengan tekstur tanah, yang tentu sangat menguntungkan secara ekonomis dikemudian hari,” tukasnya. (jry)