Tahuna – Sejumlah Kapitalaung yang melakukan studi banding parawisata
di Pulau Dewata tepatnya di Desa Batu Bulan Kabupaten Gianyar dan Desa
Kutuh kabupaten Badung kagum dengan kedua desa tersebut. Mengingat kedua desa itu memiliki kemajuan yang luar biasa.
Bukan hanya bangunan kantor desa yang sangat megah saja, namun penataan pemerintahan serta pendapatan desa yang bombastis. Seperti hal dengan Desa Batu Bulan yang penduduknya 16000an dan
memiliki 4000an kepala keluarga hanya terdapat 173 keluarga penerima
Raskin kalaupun di lihat dari propel desanya 90 % penduduk memiliki
mata pencaharian sebagai pengrajin saja.
Sedangkan PNS hanyalah 1.2 %, namun yang cukup mengherankan desa terebut memiliki bangunan kantor desa yang cukup megah di badingakan dengan kantor salah satu dinas di Kabupaten Sangihe.
“Kalau dibandingkan dengan bangunan di Kabupaten Sangihe, ini kantor
desa lebih megah dari kantor dinas,” ungkap salah satu Kapitalaung
yang ikut rombongan studi banding.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Gianyar,
Putu Gede Sridana menjelaskan kemajuan desa di Kabupaten Gianyar
karena memiliki Pendapatan Asli Daerah yang tinggi dari pajak
perhotelan dan restoran dan dari jumlah PAD dalam setiap tahun sekitar
300 miliar, 10 persen dikembalikan ke desa.
“Selain penghasilan dari pengelolaan lembaga – lembaga kerajinan di
desa kami juga mengembalikan 10 % jumlah PAD kesetiap desa yanga ada,”
ungkap Sridana.
Dikatakannya juga seperti Desa Batu Bulan mata pencaharian warga bukan
hanya pengrajin saja namun dibidang perikanan berupa rumput laut cukup
berhasil di kabupaten ini bisa mencapai 52 % dan karyawan swasta
sedangkan PNS hanya 1.16 % di Desa Batu Bulan.
“Perikanan laut seprti rumpul laut cukup berhasil sehingga tembus
samapi di pasar dunia,” tegasnya.(gun)
Tahuna – Sejumlah Kapitalaung yang melakukan studi banding parawisata
di Pulau Dewata tepatnya di Desa Batu Bulan Kabupaten Gianyar dan Desa
Kutuh kabupaten Badung kagum dengan kedua desa tersebut. Mengingat kedua desa itu memiliki kemajuan yang luar biasa.
Bukan hanya bangunan kantor desa yang sangat megah saja, namun penataan pemerintahan serta pendapatan desa yang bombastis. Seperti hal dengan Desa Batu Bulan yang penduduknya 16000an dan
memiliki 4000an kepala keluarga hanya terdapat 173 keluarga penerima
Raskin kalaupun di lihat dari propel desanya 90 % penduduk memiliki
mata pencaharian sebagai pengrajin saja.
Sedangkan PNS hanyalah 1.2 %, namun yang cukup mengherankan desa terebut memiliki bangunan kantor desa yang cukup megah di badingakan dengan kantor salah satu dinas di Kabupaten Sangihe.
“Kalau dibandingkan dengan bangunan di Kabupaten Sangihe, ini kantor
desa lebih megah dari kantor dinas,” ungkap salah satu Kapitalaung
yang ikut rombongan studi banding.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Gianyar,
Putu Gede Sridana menjelaskan kemajuan desa di Kabupaten Gianyar
karena memiliki Pendapatan Asli Daerah yang tinggi dari pajak
perhotelan dan restoran dan dari jumlah PAD dalam setiap tahun sekitar
300 miliar, 10 persen dikembalikan ke desa.
“Selain penghasilan dari pengelolaan lembaga – lembaga kerajinan di
desa kami juga mengembalikan 10 % jumlah PAD kesetiap desa yanga ada,”
ungkap Sridana.
Dikatakannya juga seperti Desa Batu Bulan mata pencaharian warga bukan
hanya pengrajin saja namun dibidang perikanan berupa rumput laut cukup
berhasil di kabupaten ini bisa mencapai 52 % dan karyawan swasta
sedangkan PNS hanya 1.16 % di Desa Batu Bulan.
“Perikanan laut seprti rumpul laut cukup berhasil sehingga tembus
samapi di pasar dunia,” tegasnya.(gun)