Manado – Kekalahan pasangan Djelantik Mokodompit – Rustam Simbala (Djelas) di Pilwako Kotamobagu ternyata mengecewakan kader PDI Perjuangan di Manado. DPD PDIP Sulut dianggap tidak serius memenangkan pasangan Djelas yang juga diusung Partai Golkar.
“Pasca kemenangan di Mitra, kami menilai pengurus DPD PDI Perjuangan Sulut tidak serius memenangkan Djelantik-Rustam di Kotamobagu. Gejala itu sudah terlihat dari minimnya pergerakan pengurus,” tutur Syane Golung, kader PDIP.
Mantan PAC Tikala ini bahkan mencurigai konstelasi di tingkat elit yang sengaja tidak mendukung pasangan Djelas. Kemenangan Tatong Bara yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), menurutnya mungkin dijadikan alasan untuk strategi pembangunan Sulawesi Utara lebih mulus melalui anggaran MP3EI yang dipimpin Menko Ekonomi Hatta Radjasa yang juga ketua umum PAN.
“Inilah politik, kadangkala kepentingan besar harus ada yang dikorbankan. Pak Olly (Bendahara Umum PDIP) dengan ibu Yasti (PAN,red) sama-sama anggota DPR-RI memiliki hubungan cukup baik. Rancuh juga jika mereka bersaing di Kotamobagu. Masalahnya, jika tidak serius sebaiknya PDIP tidak ikut mencalonkan pasangan Djelantik-Rustam,” tukas Golung. (Jerry)
Manado – Kekalahan pasangan Djelantik Mokodompit – Rustam Simbala (Djelas) di Pilwako Kotamobagu ternyata mengecewakan kader PDI Perjuangan di Manado. DPD PDIP Sulut dianggap tidak serius memenangkan pasangan Djelas yang juga diusung Partai Golkar.
“Pasca kemenangan di Mitra, kami menilai pengurus DPD PDI Perjuangan Sulut tidak serius memenangkan Djelantik-Rustam di Kotamobagu. Gejala itu sudah terlihat dari minimnya pergerakan pengurus,” tutur Syane Golung, kader PDIP.
Mantan PAC Tikala ini bahkan mencurigai konstelasi di tingkat elit yang sengaja tidak mendukung pasangan Djelas. Kemenangan Tatong Bara yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), menurutnya mungkin dijadikan alasan untuk strategi pembangunan Sulawesi Utara lebih mulus melalui anggaran MP3EI yang dipimpin Menko Ekonomi Hatta Radjasa yang juga ketua umum PAN.
“Inilah politik, kadangkala kepentingan besar harus ada yang dikorbankan. Pak Olly (Bendahara Umum PDIP) dengan ibu Yasti (PAN,red) sama-sama anggota DPR-RI memiliki hubungan cukup baik. Rancuh juga jika mereka bersaing di Kotamobagu. Masalahnya, jika tidak serius sebaiknya PDIP tidak ikut mencalonkan pasangan Djelantik-Rustam,” tukas Golung. (Jerry)