Amurang, BeritaManado — Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 menempatkan generasi milenial sangat diperhitungkan dan menjadi penentu kemajuan serta keberhasilan demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Kepada BeritaManado.com, pengamat politik, Dr. Ferry Daud Liando, pada Minggu (3/2/2019) saat dihubungi lewat WhatsApp menyampaikan pemilih kaum milenial cenderung identik dengan pemilih pemula.
“Karakter pemilih ini masih sangat minim referensi soal calon-calon yang Ideal menurut mereka. Mayoritas jenis pemilih ini belum bisa memposisikan diri sebagai pemilih yang rasional,” tukas Ferry Liando.
Dijelaskannya, hak dan kewajiban politik pemilih Milenial belum sepenuhnya di pahami dengan benar. Dan sejumlah faktor kemungkinan besar mempengaruhi sikap politik mereka.
“Pengaruh orang tua menjadi faktor yang pertama. Artinya siapa yang akan dipilih oleh orang tua, maka kecenderungan itu yang akan dipilihnya. Ada pula faktor pertemanan. Apa yang akan dipilih oleh kerabat-kerabat terdekat maka itu yang menjadi pilihan,” terang Ferry Liando, yang juga seorang Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Ditambahkannya, calon yang terbiasa berkampanye lewat media sosial (Medsos) akan sangat diuntungkan. Sebab interaksi terdekat para kaum milenial adalah dengan Medsos.
“Ada pula faktor kesenangan. Calon yang dianggap disenangi, maka itu yang akan dipilih. Jika ada calon yang berasal dari artis atau calon bergaya jaman now, maka akan berpengaruh pada pilihan pemilih milenial,” pungkas Ferry Liando.
(TamuraWatung)