Tahuna – Cerita mengenai gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang terjadi Sabtu (15/11/2014) tadi pagi masih hangat diperbincangkan. Bahkan kesaksian terus mengalir dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan petugas medis. Salah satunya Meylan Pusung, perawat di RSUD Liunkendage Tahuna.
Kepada BeritaManado.com, Meylan sapaan akrabnya menuturkan, saat gempa terjadi dirinya sedang berada di dalam kamar operasi dan sedang menangani operasi Sectio Cesarea bersama dengan dokter ahli kandungan. Namun demikian pisau bedah yang membelah perut pasien dan gempa yang terjadi tidak membuat operasi terhambat.
“Mulanya saya pikir saya yang mengalami pusing, akan tetapi setelah melihat lampu operasi yang bergoyang saya yakin bahwa yang dirasakan adalah gempa bumi. Namun konsentrasi tetap terjaga dan berusaha untuk tidak panik beradasarkan instruksid dari dokter yang menangani operasi tersebut,” tuturnya.
Menurut penuturannya, di bagian ruangan lain baik pasien dan petugas medis lari keluar. Bahkan informasi yang ada ada rekannya sempi mengambil bayi yang ada di dalam inkubator dan turut lari keluar ruangan dengan maksud untuk menyelamatkan bayi tersebut. Kepanikan yang sama juga terjadi di Unit Gawat Darurat. (frangkiwullur)
Tahuna – Cerita mengenai gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang terjadi Sabtu (15/11/2014) tadi pagi masih hangat diperbincangkan. Bahkan kesaksian terus mengalir dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan petugas medis. Salah satunya Meylan Pusung, perawat di RSUD Liunkendage Tahuna.
Kepada BeritaManado.com, Meylan sapaan akrabnya menuturkan, saat gempa terjadi dirinya sedang berada di dalam kamar operasi dan sedang menangani operasi Sectio Cesarea bersama dengan dokter ahli kandungan. Namun demikian pisau bedah yang membelah perut pasien dan gempa yang terjadi tidak membuat operasi terhambat.
“Mulanya saya pikir saya yang mengalami pusing, akan tetapi setelah melihat lampu operasi yang bergoyang saya yakin bahwa yang dirasakan adalah gempa bumi. Namun konsentrasi tetap terjaga dan berusaha untuk tidak panik beradasarkan instruksid dari dokter yang menangani operasi tersebut,” tuturnya.
Menurut penuturannya, di bagian ruangan lain baik pasien dan petugas medis lari keluar. Bahkan informasi yang ada ada rekannya sempi mengambil bayi yang ada di dalam inkubator dan turut lari keluar ruangan dengan maksud untuk menyelamatkan bayi tersebut. Kepanikan yang sama juga terjadi di Unit Gawat Darurat. (frangkiwullur)