Jakarta – Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional (Imleknas) 2568 Kongzili diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), Sabtu (4/2/2017) di Gedung Bhineka Tunggal Ika Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Dari Sulut diundang hadir Sofyan Jimmy Yosadi yang juga sebagai Pengurus Pusat MATAKIN.
Pelataran Gedung Bhinneka Tunggal Ika dibangun panggung besar yang menampilkan berbagai atraksi seperti musik, barongsai, Liong, dan lain sebagainya. Di depan panggung berjejer tenda-tenda jualan yang murah meriah. Ratusan anak jalanan pun makan minum gratis yang disediakan panitia.
Jam 1 siang diadakan upacara persembahyangan di Klenteng Kong Miao Taman Mini yang dipimpin Ketua Umum MATAKIN Drs. Uung Sendana Linggaraja, SH didamping Xs. Eka Wijaya. Sejumlah rohaniwan termasuk Ketua Komunitas Budaya Tionghoa Sulut hadir mendampingi para petugas sembahyang. Setelah menaikkan dupa di Tian Tan (Altar Suci) ruang khusus sembahyang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Huang Tian Shang Di dilanjutkan ke ruang Da Cheng Dian (Klenteng Nabi Agung) hingga ke ruang Qi Fu Dian (Klenteng Keberkahan) yang merupakan ruang khusus para Shen Ming (Sien Beng) Roh Suci.
Selain para rohaniwan, tampak ratusan umat ikut sembahyang bersama. Sebagian besar umat lainnya justru berada di gedung Bhinneka Tunggal Ika. Sambutan ketua Umum MATAKIN Uung Sendana baik selesai ritual persembahyangan dan saat perayaan Imleknas dalam gedung Bhinneka Tunggal Ika sangat menyentuh dan memberi semangat bagi semua yang hadir untuk terus konsisten berjuang bersama.
Saat jam 4 sore, tamu-tamu mulai memadati Gedung Bhineka Tunggal Ika. Para pejabat mulai berdatangan. Menteri agama Lukman Hakim Saefuddin hadir lebih dahulu bersama istri. Menyusul beberapa pejabat lainnya seperti Plt. Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono bersama Ibu, ketua DKPP mantan Ketua MK Prof. Dr. Jimmly Ashadiqie, Jenderal (Purn) TNI Agum Gumelar Mantan Menteri Pertahanan & Menteri Perhubungan, Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah serta tokoh Tionghoa dan para Tokoh lintas agama.
Menko SDM Puan Maharani yang telah konfirmasi hadir batal datang. Hal yang sama juga terjadi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Demikian pula Ketua MPR RI Zulkifli Hasan batal hadir, termasuk yang sangat diharapkan yaitu Presiden RI Joko Widodo. Sementara, dari tiga kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang diundang hanya Agus Harimurti Yudhoyono bersama istri Anissa Pohan yang hadir.
Gubernur petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) bersama pasangannya di jam yang sama gelar konser bersama ratusan artis. Sedangkan Anies Baswedan bersama pasangannya tidak ada kabar & tidak hadir. Suasana depan pintu masuk gedung Bhinneka Tunggal Ika semarak karena para musisi jalanan memainkan musik untuk menjemput para tamu undangan. Sementara itu, Acara Imleknas berlangsung meriah dalam gedung.
Atraksi demi atraksi memukau para penonton. Barongsai dan Liong, atraksi seni tari mewakili berbagai daerah di Indonesia, pembacaan puisi dari pemuda Khonghucu yang sangat memukau, penampilan musik tradisional Tionghoa yang luar biasa. Ada juga nyanyian merdu pemuda Khonghucu yang membawakan lagu-lagu kebangsaan yang diiringi musik tradisional Tionghoa, paduan suara Khonghucu Genta Suara Madya tampil luar biasa juga antraksi lainnya.
“Sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin yang sangat luar biasa diawali dengan salam Khonghucu “Wei De Dong Tian” membuat saya kagum dan kaget, karena mengingat masih banyak pejabat negara bahkan di lingkungan Kementrian Agama sendiri jarang atau seolah lupa dengan salam Khonghucu. Isinya mengutip ayat suci dalam Kitab Suci Khonghucu membuat tamu undangan selalu bertepuk tangan,” kata Sofyan.
Ucapan selamat tahun baru Imlek oleh Menteri agama kepada umat Khonghucu di seluruh tanah air menggambarkan betapa negara dan pemerintah sangat memahami bahwa tahun baru Imlek adalah hari raya keagamaan Khonghucu bukan budaya dan adat tradisi Tionghoa semata.
“Luar biasa acara Imleknas tahun ini. Semarak dan gambaran kebhinekaan dan sangat nasionalis. Tema perayaan Imleknas 2568 Kongzili “Junzi lambat bicara tangkas bekerja” merupakan tema yang sangat cocok dengan keadaaan negara dan bangsa saat ini. Demikian juga program pemerintah untuk menuju Indonesia Hebat “kerja kerja kerja !!!”. Sebagai umat Khonghucu kami sangat berterima kasih kepada Tokoh Tionghoa dan Konglomerat pemilik perusahaan Jarum Viktor Hartono yang turut mensponsori kegiatan Imleknas tahun ini,” tutur Yosadi.
Bos besar yang tampil sederhana ini datang pagi hari, menjumpai para pimpinan Matakin, mengecek berbagai persiapan dan sejenak menonton barongsai serta memberi angpao. Anak pertama dari konglomerat Robert Budi Hartono yang menurut majalah forbes (2012) adalah orang terkaya di Indonesia ini merupakan keluarga yang sangat menghormati leluhur dan adat tradisi. Viktor Hartono sang bos besar KTP nya Khonghucu dan sangat mensupport MATAKIN. Dalam kesederhanaannya, dia selalu berusaha tampil di belakang layar.
“Tidak mau tampak menonjol dihadapan pemerintah atau konglomerat lainnya. Saya beruntung bisa berjumpa dan berfoto dengannya. Pada kesempatan lain, saya diajak untuk menyanyi di atas panggung dan mengalirlah dua lagu slow rock diiringi band ibukota. Akhirnya, kami bersyukur, kegiatan Imleknas sukses terselengara. Para jurnalis banyak yang meliput. Semoga tahun depan mendapatkan kesempatan untuk hadir lagi di Imleknas,” tutup Yosadi yang juga sebagai Ketua Bidang Hukum MATAKIn asal Sulut. (frangkiwullur)
Jakarta – Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional (Imleknas) 2568 Kongzili diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), Sabtu (4/2/2017) di Gedung Bhineka Tunggal Ika Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Dari Sulut diundang hadir Sofyan Jimmy Yosadi yang juga sebagai Pengurus Pusat MATAKIN.
Pelataran Gedung Bhinneka Tunggal Ika dibangun panggung besar yang menampilkan berbagai atraksi seperti musik, barongsai, Liong, dan lain sebagainya. Di depan panggung berjejer tenda-tenda jualan yang murah meriah. Ratusan anak jalanan pun makan minum gratis yang disediakan panitia.
Jam 1 siang diadakan upacara persembahyangan di Klenteng Kong Miao Taman Mini yang dipimpin Ketua Umum MATAKIN Drs. Uung Sendana Linggaraja, SH didamping Xs. Eka Wijaya. Sejumlah rohaniwan termasuk Ketua Komunitas Budaya Tionghoa Sulut hadir mendampingi para petugas sembahyang. Setelah menaikkan dupa di Tian Tan (Altar Suci) ruang khusus sembahyang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Huang Tian Shang Di dilanjutkan ke ruang Da Cheng Dian (Klenteng Nabi Agung) hingga ke ruang Qi Fu Dian (Klenteng Keberkahan) yang merupakan ruang khusus para Shen Ming (Sien Beng) Roh Suci.
Selain para rohaniwan, tampak ratusan umat ikut sembahyang bersama. Sebagian besar umat lainnya justru berada di gedung Bhinneka Tunggal Ika. Sambutan ketua Umum MATAKIN Uung Sendana baik selesai ritual persembahyangan dan saat perayaan Imleknas dalam gedung Bhinneka Tunggal Ika sangat menyentuh dan memberi semangat bagi semua yang hadir untuk terus konsisten berjuang bersama.
Saat jam 4 sore, tamu-tamu mulai memadati Gedung Bhineka Tunggal Ika. Para pejabat mulai berdatangan. Menteri agama Lukman Hakim Saefuddin hadir lebih dahulu bersama istri. Menyusul beberapa pejabat lainnya seperti Plt. Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono bersama Ibu, ketua DKPP mantan Ketua MK Prof. Dr. Jimmly Ashadiqie, Jenderal (Purn) TNI Agum Gumelar Mantan Menteri Pertahanan & Menteri Perhubungan, Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah serta tokoh Tionghoa dan para Tokoh lintas agama.
Menko SDM Puan Maharani yang telah konfirmasi hadir batal datang. Hal yang sama juga terjadi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Demikian pula Ketua MPR RI Zulkifli Hasan batal hadir, termasuk yang sangat diharapkan yaitu Presiden RI Joko Widodo. Sementara, dari tiga kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang diundang hanya Agus Harimurti Yudhoyono bersama istri Anissa Pohan yang hadir.
Gubernur petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) bersama pasangannya di jam yang sama gelar konser bersama ratusan artis. Sedangkan Anies Baswedan bersama pasangannya tidak ada kabar & tidak hadir. Suasana depan pintu masuk gedung Bhinneka Tunggal Ika semarak karena para musisi jalanan memainkan musik untuk menjemput para tamu undangan. Sementara itu, Acara Imleknas berlangsung meriah dalam gedung.
Atraksi demi atraksi memukau para penonton. Barongsai dan Liong, atraksi seni tari mewakili berbagai daerah di Indonesia, pembacaan puisi dari pemuda Khonghucu yang sangat memukau, penampilan musik tradisional Tionghoa yang luar biasa. Ada juga nyanyian merdu pemuda Khonghucu yang membawakan lagu-lagu kebangsaan yang diiringi musik tradisional Tionghoa, paduan suara Khonghucu Genta Suara Madya tampil luar biasa juga antraksi lainnya.
“Sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin yang sangat luar biasa diawali dengan salam Khonghucu “Wei De Dong Tian” membuat saya kagum dan kaget, karena mengingat masih banyak pejabat negara bahkan di lingkungan Kementrian Agama sendiri jarang atau seolah lupa dengan salam Khonghucu. Isinya mengutip ayat suci dalam Kitab Suci Khonghucu membuat tamu undangan selalu bertepuk tangan,” kata Sofyan.
Ucapan selamat tahun baru Imlek oleh Menteri agama kepada umat Khonghucu di seluruh tanah air menggambarkan betapa negara dan pemerintah sangat memahami bahwa tahun baru Imlek adalah hari raya keagamaan Khonghucu bukan budaya dan adat tradisi Tionghoa semata.
“Luar biasa acara Imleknas tahun ini. Semarak dan gambaran kebhinekaan dan sangat nasionalis. Tema perayaan Imleknas 2568 Kongzili “Junzi lambat bicara tangkas bekerja” merupakan tema yang sangat cocok dengan keadaaan negara dan bangsa saat ini. Demikian juga program pemerintah untuk menuju Indonesia Hebat “kerja kerja kerja !!!”. Sebagai umat Khonghucu kami sangat berterima kasih kepada Tokoh Tionghoa dan Konglomerat pemilik perusahaan Jarum Viktor Hartono yang turut mensponsori kegiatan Imleknas tahun ini,” tutur Yosadi.
Bos besar yang tampil sederhana ini datang pagi hari, menjumpai para pimpinan Matakin, mengecek berbagai persiapan dan sejenak menonton barongsai serta memberi angpao. Anak pertama dari konglomerat Robert Budi Hartono yang menurut majalah forbes (2012) adalah orang terkaya di Indonesia ini merupakan keluarga yang sangat menghormati leluhur dan adat tradisi. Viktor Hartono sang bos besar KTP nya Khonghucu dan sangat mensupport MATAKIN. Dalam kesederhanaannya, dia selalu berusaha tampil di belakang layar.
“Tidak mau tampak menonjol dihadapan pemerintah atau konglomerat lainnya. Saya beruntung bisa berjumpa dan berfoto dengannya. Pada kesempatan lain, saya diajak untuk menyanyi di atas panggung dan mengalirlah dua lagu slow rock diiringi band ibukota. Akhirnya, kami bersyukur, kegiatan Imleknas sukses terselengara. Para jurnalis banyak yang meliput. Semoga tahun depan mendapatkan kesempatan untuk hadir lagi di Imleknas,” tutup Yosadi yang juga sebagai Ketua Bidang Hukum MATAKIn asal Sulut. (frangkiwullur)